KEPRIPOS.COM – Setiap daerah memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera. Termasuk halnya dengan Kepri (Kepulauan Riau).
Di Kepri, ada satu makanan khas yang dikenal dengan nama lendot.
Bahkan makanan ini rencananya akan dijadikan makanan pembuka di salah satu hotel ternama di Batam, Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam.
Belum banyak yang tahu, apa itu lendot. Tahukah kamu apa itu lendot?
Lendot adalah masakan khas Melayu yang melegenda.
Dikutip dari berbagai sumber, lendot merupakan hidangan khas dari Pulau Kundur Karimun.
Hidangan ini berupa sayuran yang dimasak dengan kuah sagu.
Biasanya, sayur yang digunakan adalah sayur kangkung ataupun bayam.
Bila pada umumnya sayuran dimasak dengan kuah bening, kuah lendot bertekstur kental menyerupai lendir.
Tekstur berlendir mirip dengan lem tersebut didapat dari sagu yang yang dihaluskan menjadi tepung.
Untuk menambah citarasa, beberapa bahan campuran seperti udang dan teri juga ditambahkan.
Kedua bahan tersebut menambah rasa gurih dan lezat yang tidak ada pada hidangan sayur pada umumnya.
Uniknya lagi, lendot juga memiliki rasa yang relatif pedas karena dimasak dengan tambahan bumbu cabai.
Inilah yang membuat lendot terbilang unik dan kaya rasa.
Hidangan ini paling cocok disantap saat masih panas, karena kuah lendirnya akan mencair bila telah dingin.
Lendot merupakan salah satu hidangan persahabatan yang biasanya selalu ada saat acara berkumpul.
Memasak lendot menjadi salah satu ritual rutin yang dilakukan para wanita di Kabupaten Karimun saat hendak menggelar sebuah acara.
Kehangatan semangkuk lendot menjadi penghangat suasana saat berkumpul bersama.
Daerah penghasil
Hidangan ini banyak ditemukan di beberapa wilayah Kabupaten Karimun, khususnya Pulau Kundur.
Sebetulnya lendot bukanlah hidangan yang banyak dijajakan selayaknya bakso maupun kuliner lainnya.
Hidangan rumahan ini biasanya dimasak untuk disantap bersama keluarga.
Kendati demikian, masih ada beberapa kedai yang menyediakan hidangan ini untuk dijual.
Beberapa di antaranya bisa dijumpai di Desa Alai.
Di sini, lendot dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya Rp 5 ribu untuk satu porsi.
Seporsinya sendiri berupa satu mangkok penuh lendot yang mengenyangkan.
Selain itu, beberapa tempat di Tanjungbatu juga masih banyak yang menjual lendot.
Penjual lendot juga banyak dijumpai di sepanjang jalan kawasan wisata Coastal Area.
Jadi Makanan Pembuka Hotel
Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam akan meresmikan makanan khas Melayu berupa lendot sebagai menu baru pada Maret 2021 mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata jadi orang pertama yang mencicipi lendot buatan Executive Chef Swiss-Belhotel Harbourbay Batam, M Hade Mahadir.
Ardi mengapresiasi Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam dalam rangka upaya mengenalkan dan melestarikan lendot kepada wisatawan sebagai salah satu warisan kuliner khas Melayu.
Tak hanya itu, karena Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam juga mendukung program Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.
“Saya sangat senang ada menu lendot sebagai makan pembuka, wisatawan pasti senang mencicipi lendot,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata dalam keterangan yang diterima Tribunbatam.id, Senin (8/2/2021) sore.
Menurut Ardi, lendot yang disajikan oleh Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam sudah sesuai asli Melayu, mulai dari rasa, komposisi, dan tampilan.
Menurutnya lendot ini sangat cocok sebagai hidangan pembuka.
“Sebelum tamu menyantap main course, tamu disajikan lendot sebagai appetizer m,” ucapnya.
Executive Chef Swiss-Belhotel Harbourbay Batam, M Hade Mahadir mengatakan Swiss-Belhotel Harbourbay Batam ingin menonjolkan masakan khas Melayu kepada tamu.
“Kita akan membangkitkan kembali makanan khas Melayu yang lama tak terdengar, selain lendot ada menu asam pedas juga bakal di-launching,” katanya.
Menurut Hade, lendot akan disajikan sebagai pembuka, sebagai menu pembangkit selera sebelum menyantap menu utama. Lendot menjadi menu ala carte yang bisa disantap saat makan siang atau malam.
Lanjutnya, lendot mempunyai cita rasa gurih dan pedas dari lada putih. Kemudian kuahnya bertekstur lendir seperti lem, dan isiannya terdapat sayur dan aneka seafood.
“Lendot ini berbahan yang simpel pakai tepung sagu, kemudian bumbunya halus bawang putih dan bawang merah, pakai white pepper, dengan sayur kangkung atau daun paku, kemudian ada potongan udang, dan ikan bilis,” terangnya.
Ia menyampaikan akan terus mempromosikan menu khas Melayu lainnya sehingga makanan Melayu makin dikenal.
“Kita akan adakan di menu buka puasa nanti, kita akan bikin stall khas Melayu,” katanya. (tribunbatam)