CEO Indosat dan XL Yakin Tarif Interkoneksi Turun

Tekno207 Views

KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli dan CEO XL Axiata meyakini tarif interkoneksi industri telekomunikasi akan turun mulai besok, 1 September 2016, karena sampai hari ini tidak ada perubahan kebijakan dari regulator, kata keduanya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com secara terpisah.

Alexander berkata sampai sejauh ini tidak ada pernyataan dari regulator yang menandakan perubahan komitmen Surat Edaran Implementasi Biaya Interkoneksi Tahun 2016.

“Sampai sejauh ini tidak ada perubahan dari tatanan yang ada,” kata Alexander, Rabu (31/8).

“Saya percaya dengan surat edaran yg sudah dikeluarkan Kominfo, di mana tarif akan turun,” kata Dian dalam pesan singkat.

Alexander mengakui panggilan oleh Komisi I DPR dan Kemkominfo beberapa waktu lalu hanya ingin mengetahui pandangan dari perwakilan operator telekomunikasi, walaupun di sana terjadi perdebatan soal angka tarif interkoneksi.

Indosat sendiri merupakan perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi berbasis seluler, jaringan tetap, satelit, sampai sambungan langsung internasional. Sementara XL menyelenggarakan layanan berbasis seluler.

Untuk tarif interkoneksi panggilan suara dari jaringan seluler (mobile) ke jaringan tetap, seluler, maupun memanfaatkan satelit, dalam cakupan lokal, biaya interkoneksi yang ditetapkan adalah Rp204, atau turun 26 persen dari Rp250.

Sementara untuk tarif interkoneksi dari panggilan suara jaringan tetap ke jaringan tetap cakupan lokal, biayanya Rp125, lalu ke seluler Rp196, dan yang memanfaatkan satelit Rp198.

Dari Kemkominfo sendiri, dalam surat edaran mengatakan, biaya interkoneksi yang baru diharapkan bisa menurunkan tarif pungut lintas penyelenggara telekomunikasi (off-net) yang ditetapkan operator kepada pengguna.

Tarif baru interkoneksi ini ditetapkan Kemkominfo berlaku mulai 1 September 2016 sampai Desember 2018, dan dapat dievaluasi oleh BRTI setiap tahun.

Telkom dan Telkomsel, merupakan perusahaan telekomunikasi yang menolak rencana penurunan tarif interkoneksi. Perusahaan pelat merah yang masing-masing menyediakan layanan jaringan tetap dan seluler itu berkata seharusnya tarif interkoneksi untuk mobile atau seluler naik menjadi Rp285.

Impas

Alexander berkata, tarif interkoneksi baru ini akan jadi acuan perusahaan dalam mendesain produk beserta tarif yang dipatok ke pelanggan. Indosat juga mengantisipasi lonjakan trafik yang bakal terjadi karena biaya telepon ke lintas operator akan lebih murah dari sebelumnya.

Perubahan interkoneksi juga diyakini Alexander bakal mengubah profitabilitas produk-produk Indosat, yang dirata-rata turun 7 sampai 8 persen. Di sisi lain, biaya pengeluaran Indosat juga diprediksi Alexander turun sekitar 7 sampai 8 persen.

“Pendapatan dari interkoneksi akan turun. Tapi di saat bersamaan pengeluaran kita akan turun juga. Impas jadinya,” jelas Alexander.

Sementara Dian memprediksi penurunan tarif interkoneksi ini tidak akan berdampak terhadap pendapatan XL di masa depan.

Indosat dan XL berharap tarif interkoneksi ini bakal turun agar biaya telekomunikasi ke masyrakat lebih murah, dan oleh karena itu industri butuh kepastian regulasi melalui ketetapan tarif interkoneksi.

 

(CNN INDONESIA.com)