KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Usulan dan permintaan Walikota Batam, Muhammad Rudi agar tarif listrik di daerah itu ditinjau ulang, mendapat respons Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.
“Saya langsung instruksikan semuanya. Suruh bahas, semalam langsung membahas soal tarif listrik itu,” kata Gubernur Nurdin di Batam, Selasa. Namun, Gubernur belum menerima laporan hasil pembahasan tersebut.
Rapat pembahasan diikuti sejumlah anggota DPRD, pejabat daerah dan perwakilan masyarakat. “Hasilnya belum. Kebijakan itu tidak bisa seperti ‘bikin’ kue, langsung jadi,” kata dia.
Sementara Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya masyarakat menolak kenaikan tarif listrik di tengah perekonomian yang melemah. “Saya akan perjuangkan, kenaikan tarif harus turun,” kata dia.
Ia meminta Direktur Utama Bright PLN Batam untuk memaparkan kondisi keuangannya. Bila memang anak perusahaan PLN Persero itu merugi, maka berapa jumlah kerugiannya, sehingga diketahui berapa kenaikan tarif yang bisa ditolelir.
Wali Kota menyatakan kecewa dengan pimpinan Bright PLN Batam yang tidak menyertakan Pemkot dalam rencana menaikkan tarif listrik.
Semestinya, Bright PLN Batam mengundang Pemkot Batam untuk mendiskusikan rencana kenaikan tarif listrik, meskipun dalam UU masalah energi merupakan wewenang Pemprov.
Rudi mengingatkan, Bright PLN Batam beroperasi di Kota Batam, dan harus menghormati pemkot. “Saya minta dilibatkan karena pemda. Di Batam ini rakyat saya, masak wali kota tidak diajak. PLN hidup di tanah Batam, di bawah pemkot,” katanya. (*)
