Ken Norton, Lawan Paling Ditakuti Ali

Berita116 Views

KEPRIPOS.COM (KPC), LOUISVILLE – Sepanjang karirnya,  Muhammad Ali telah berhadapan dan mengalahkan lawan-lawan berat sejak Sonny Liston, Joe Frazier sampai George Foreman, tetapi ternyata dia paling tidak suka dengan gaya bertinju Ken Norton.

Ali telah tiga kali berhadapan dengan Norton. Meski dua kali menang, namun pertarungannya dengan Norton dianggap tersulit dan bahkan semua berakhir dengan kontroversial. Pada pertemuan pertama di San Diego, 31 Maret 1973 Ali kalah mengejutkan. Ia diunggulkan 5-1 untuk mengalahkan Norton, mantan marinir yang terlambat memulai karir tinju ptronya.

Dilansir dari Kompas, dalam pertarungan ketat, Norton menang angka 12 ronde bahkan dengan meretakkan rahang Ali. Dalam tarung ulang pada 10 September 1973 di The Forum,Inglewood, California, Ali kali ini dinyatakan menang split decision.

Kisah ketakutan Ali kepada Norton justru diungkap oleh mantan juara dunia tinju lainnya, George Foreman. Setelah dipukul KO oleh Ali dan kehilangan gelarnya di Kinshasha, Zaire  pada 1974, Foreman tak pernah berhubungan lagi dengan petinju yang mengalahkannya.

Setelah kekelahan ini, Foreman masih bertarung sebelum memutuskan mundur pada 1977. Pada 1976, Foreman tiba-tiba menerima telepon dari Ali. “Saya tak tahu bagaimana ia tahu nomor telepon saya,” kata Foreman, kini 68 tahun. “Ia memuji-muji saya, tetapi saya tahu pasti ada maunya. Tiba-tiba ia berkata,’George, bisa bantu saya? Mereka ingin saya mempertahankan gelar juara dengan menghadapi Ken Norton. Tolong hadapi Norton. Saya sulit mengalahkan dia, tetapi dia takut menghadapimu,'”kenang Foreman.

Foreman memang pernah mengalahkan Norton saat perebutan gelar juara dunia di Caracas, Venezuela pada 1974. Foreman yang terus memukul lawannya, bahkan tidak memberi kesempatan Norton terbaring di kanvas. Ia menghancurkan lawannya dalam 2 ronde.

Foreman tidak mengiyakan permintaan Ali saat itu.  Ali akhirnya harus menghadapi Norton untuk ketiga kalinya pada 28 September 1976 di Yankee Stadium, New York. Dalam pertarungan tersebut, terlihat sekali Ali bertarung setengah hati. Namun hasil pertarungan bisa ditebak, Ali menang angka mutlak.

Namun tindakan Ali menghubungi Foreman telah mebuka hubungan baik antara keduanya. Setelah pensiun, Foreman berteman baik dnegan Ali dan Joe Frazier mantan juara dunia pada era  yang sama. Ketika mendengar kematian Ali, Foreman mengaku bahwa hubungan baik dengan Frazier dan Ali telah membangun ikatan kuat dalam hidupnya. “Ketika saya mendengar kematiannya, saya tahu saya telah kehilangan bagian besar dari ikatan tersebut.”