Awal Tahun Disambut Aksi Sejumlah Perampokan

Politik88 Views
KEPRIPOS.COM (KPC),KEPRI – Sejumlah aksi pencurian dengan kekerasan alias perampokan mewarnai awal tahun 2017. Para pelaku rata-rata menggunakan senjata api, ada juga yang berbekal senjata tajam. Mereka tak segan-segan melukai korbannya.
Salah satunya seperti yang terjadi, Ahad (8/1) kemarin. Lima kawanan rampok, menyatroni kediaman Wahyudi (45) di Desa Tanjung Beludu, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu. Tak sekadar membawa kabur uang tunai Rp120 juta, pelaku juga melepaskan tembakan. Akibatnya, Wahyudi menderita luka di kaki.
Terkait perampokan ini, Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK melalui Kasat Reskrim AKP Andrie Setiawan SH SIK mengaku masih melakukan penyelidikan. Soal senjata api yang digunakan pelaku, diduga jenisnya FN-3.
Di hari yang sama, perampokan juga terjadi di wilayah Tampan, Pekanbaru. Korbannya Rifal Ananda. Selain hartanya dibawa kabur, pemuda berusia 20 tahun ini juga dianiaya pelaku yang berjumlah tiga orang.
Siangnya, Yulia Astuti (19) warga Jalan HM Nur, Tangkerang Timur, Tenayan Raya yang jadi korban rampok. Bahkan dia sempat terjatuh dari sepeda motor ketika pelaku merampas tasnya.
Sementara terkait perampokan di Siak, polisi mengaku belum mengetahui jenis senjata api yang digunakan komplotan MA. Sebab hingga kini senpi dimaksud belum berhasil disita, walau seorang dari tiga kawanan spesialis curas itu telah dibekuk.
“Senpi yang digunakan dalam aksinya, tidak didapatkan dari MA. Keterangannya, senpi tersebut dibawa temannya AT dan TL yang hingga kini masih dikejar,” ungkap Kapolres Siak AKBP Restika P Nainggolan SIK melalui kasat Reskrim AKP Hidayat Perdana SH SIK.
Karena belum ditemukan, imbuhnya, maka kepolisian belum bisa mengidentifikasi jenis senpi komplotan ini, demikian juga terkait asal-muasal benda mematikan tersebut.
“Pemilik asli senpi tersebut, menurut keterangan MA adalah temannya. Yang bersangkutan tidak mengetahui dari mana senpi tersebut diperoleh. Dia hanya memegang dan menggunakan saat beraksi saja,” beber Hidayat lagi.
Memang MA ada menyebut bahwa jenisnya FN, tapi hal tersebut tentunya perlu pembuktian. “Tim hingga kini masih di lapangan guna memburu pelaku lainnya,” pungkasnya.
Kejahatan serius
Kasmanto, pakar kriminolog beranggapan bahwa kejahatan yang menggunakan senjata api merupakan hal yang serius. Maka, penanganannya pun harus serius pula.
Saat ini marak aksi kejahatan menggunakan senjata api. Benda mematikan ini sebagai kekuatan baru bagi penggunanya. Banyak beredar, tapi sulit dibuktikan asal-usulnya.
 “Dengan senjata api, pelaku bisa menakut-nakuti bahkan bisa melumpuhkan korbannya. Kejahatan menggunakan senjata api bisa menjadi ancaman serius,” paparnya
Menurut pandangan Kasmanto, tidak hanya menangkap pelakunya saja yang terpenting, namun mengungkap peredaran senjata api juga menjadi hal utama.
“Jangan sampai nanti penjahat semakin berlomba-lomba mendapatkan senjata api, kemudian melancarkan aksi kejahatannya dengan benda mematikan itu. Dari berbagai kasus perampokan, rata-rata pelaku menggunakan senjata api. Boleh dikatakan senjata api sudah berkeliaran di Riau, perlu tindakan nyata dari kepolisian,” harapnya.
Data dan Tarik Senpi
Kapolda Riau Irjen Pol Drs Zulkarnain sepakat, kejahatan menggunakan senjata api merupakan kejahatan yang membahayakan masyarakat.
‘’Tentunya masyarakat akan takut. Dengan kejahatan seperti ini, makanya saya kategorikan seperti kejahatan korupsi dan Narkoba yang harus diungkap,’’ katanya.
Untuk memperkecil gerak-gerik masyarakat umum yang memiliki senpi, Zulkarnain mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya menjaring atau mendata, terutama yang berada di tangan sipil. Awal tahun ini rencananya senpi di tangan sipil diminta agar diserahkan.
‘’Saya sudah perintahkan Dit Intelkam melakukan pendataan dan menarik senjata api yang ada di tangan masyarakat umum,’’ tegasnya.
Menurutnya, pihak yang diperbolehkan memiliki senpi adalah aparat.  ‘’Perbakin juga diperbolehkan, tentunya dengan syarat hanya diperuntukan untuk olahraga,’’ paparnya.
Kendati demikian, Perbakin tidak boleh membawa senpi tersebut. Senpi dipegang hanya dalam kondisi bertanding. ‘’Kalau sudah selesai olahraga, ya dikumpulkan lagi,’’ katanya.
Diakui Zulkarnain, ada beberapa pengusaha yang memiliki senpi dengan alasan untuk mengamankan diri sendiri. ‘’Ditargetkan tahun 2017 ini senjata api yang beredar di masyarakat akan dikandangkan,’’ pungkasnya.(**)

Leave a Reply