Industri Galangan Kapal Banyak Tutup, Gubernur Kepri Akui Tingkat Kemiskinan Bertambah 

BATAM – Melemahnya ekonomi membuat penduduk miskin bertambah di Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini terutama disebabkan banyaknya industri galangan kapal yang tutup.

“Kita akui tingkat kemiskinan di Kepri meningkat pada 2017 akibat perlemahan ekonomi. Satu di antaranya karena industri galangan kapal melemah, itu logika, kita sadar,” kata Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun di Batam, Rabu (14/3).

Dia menyebutkan terkait kondisi tersebut pemerintah terus mencari terobosan untuk meningkatkan kembali perekonomian daerah. “Kita mendorong investasi, mempercepat APBD dibelanjakan, memberi pelayanan kepada investor, sudah kami upayakan bermacam-macam,” lanjut gubernur.

Sementara Walikota Batam Muhammad Rudi menyatakan pemerintah mengupayakan sektor pariwisata untuk menutupi sektor industri galangan kapal yang tengah melemah, untuk meningkatkan perekonomian.

Walikota juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan berbagai peluang usaha dan kerja di bidang pariwisata, seiring makin banyaknya wisatawan manca negara yang mengunjungi kota kepulauan itu.

Sementara itu, Bank Indonesia menghitung jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau meningkat pada 2017, berdasarkan perhitungan selisih antara pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang dicatatkan.

“Ekonomi Kepri yang hanya tumbuh 2,01 persen (yoy) pada 2017, sementara itu angka inflasi para triwulan IV-2017 tercatat 4,02 persen telah berdampak meningkatnya jumlah penduduk miskin di Kepri,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra.

BI mencatat, pada September 2017, jumlah penduduk miskin mencapai 128.462 orang atau 6,13 dari total penduduk, meningkat dibanding Maret 2017 sebanyak 125.370 orang atay 6,06 persen dari total penduduk. (*)

Leave a Reply