KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Sebanyak 70 investor asal China akan masuk Batam dalam bulan Februari ini. Diperkirakan mereka akn berinvestasi senilai Rp 10 triliun.
Masuknya 70 investor China ke Batam merupakan salah satu upaya BP Batam bersama Kadin Provinsi Kepri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Batam.
Ketua Kadin Kepri Ahmad Ma’ruf Maulana optimistis Batam bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi Batam, naik hingga tujuh persen dalam waktu satu tahun.
Menurut Ahmad rata-rata investor yang masuk nantinya perusahaan produksi plastik yang hengkang akibat kebijakan negara asalnya karena adanya larangan impor plastik bekas sejak awal 2018.
Sementara Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, satu dari 70 perusahaan asing tersebut PT Royal Newport Plastic, sebuah perusahaan daur ulang plastik asal Tiongkok yang telah memanfaatkan fasilitas Izin Investasi Tiga Jam (i23j).
Menurut Lukita perusahaan yang bisa memanfaatkan fasilitas tersebut harus memiliki nilai investasi Rp 50 miliar atau mampu menyerap seribu tenaga kerja dan PT Royal Newport Plastic menanamkan modalnya senilai Rp 66 miliar. “Kami seperti mendapat hadiah Imlek,” kata Lukita, Rabu.
Menurut Lukita, perusahaan tersebut berencana menanamkan modalnya secara bertahap selama beberapa periode dengan total nilai investasinya 30 juta dolar Amerika.
BP Batam, lanjut Lukita, siap melayani investor bukan hanya soal pelayanan perizinan, tapi turut mengawal pengurusan izin di lembaga lain dan meyakinkan para penanam modal bahwa proses di lembaga lain akan berjalan cepat dan aman. (*)