Lebih lanjut dia menerangkan perusahaan berhasil menyalurkan kredit Rp590,7 triliun atau naik 17,3% dari periode sebelumnya. “Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross 2,3% dan nett 0,6%,” ujarnya di Jakarta, Senin (15/8/2016).
Sementara kata dia, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebanyak Rp656,1 triliun atau naik 14,5%. Naiknya DPK perusahaan didominasi pertumbuhan CASA menjadi 56,9% dari sebelumnya 54,1%.
“DPK yang berhasil dihimpun Rp656,1 triliun atau naik 14,5%. Adapun DPK didominasi CASA yang komposisinya tumbuh baik dari periode sebelumnya dari 54,1% jadi 56,9%,” kata Asmawi.
Selain itu, dia menambahkan pertumbuhan fee based income Bank BRI melesat hingga double digit atau sebesar 16,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Totalnya menjadi sebanyak Rp4,1 triliun tahun ini.
“Fee based income naik double digit 2016, tercatat tumbuh 16,9% year on yerar atau mencapai Rp4,1 triliun. Berasal dari transaksi e-banking naik 24,9% jadi Rp979 miliar,” pungkasnya.
(SINDOnews.com)