Kinerja Positif BRK Syariah Tahun Buku 2024: Bagi Dividen Rp229 Miliar, Sinyal Kuat Penguatan Ekonomi Daerah

PEKANBARU – PT Bank Riau Kepri (BRK) Syariah (Perseroda) kembali mencatatkan performa impresif di tahun buku 2024.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPS LB) yang digelar Senin, 28 April 2025, manajemen bank memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp229 miliar dari total laba bersih yang berhasil diraih senilai Rp339 miliar.

Langkah ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan BRK Syariah, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat laba bersih sebesar Rp283 miliar dengan dividen Rp191 miliar.

Keputusan pembagian dividen tersebut disepakati dalam forum RUPS yang berlangsung selama lebih dari delapan jam di Ballroom Menara Dang Merdu, kantor pusat BRK Syariah, Pekanbaru.

Komitmen terhadap Tata Kelola dan Kemitraan

RUPS yang dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid ini, tidak hanya membahas pembagian laba, namun juga mengesahkan sejumlah agenda strategis.

Adapun kelima pokok pembahasan utama yang diusung antara lain; persetujuan laporan tahunan perseroan Tahun Buku 2024. Dalam laporan ini mencerminkan pertumbuhan aset, peningkatan pembiayaan, serta efisiensi operasional BRK Syariah dalam menjalankan prinsip perbankan syariah secara profesional dan akuntabel.

Kemudian, penetapan penggunaan laba bersih. Sebanyak Rp229 miliar ditetapkan sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, “sedangkan sisanya disisihkan sebagai laba ditahan untuk mendukung ekspansi dan penguatan modal perusahaan,” kata Abdul Wahid.

Selanjutnya, remunerasi pengurus dan Dewan Pengawas Syariah. Penetapan remunerasi dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mempertimbangkan kinerja serta kontribusi terhadap pertumbuhan bank.

Lalu, dana pembinaan kemitraan tahun 2025. BRK Syariah tetap konsisten dalam mendukung sektor UMKM dan pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan dana kemitraan, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial korporasi. Terakhir, pendelegasian penunjukan kantor akuntan publik. Kewenangan diberikan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan tahun buku 2025.

Pondasi untuk Ekspansi dan Reformasi Manajerial

Dalam RUPS Luar Biasa, pemegang saham juga menyetujui perubahan mendasar dalam struktur dan arah pengembangan perusahaan. Tiga poin penting yang disoroti antara lain;

Pertama, perubahan Anggaran Dasar Perseroan, perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan hukum dan strategi perusahaan dalam merespon dinamika industri perbankan syariah yang semakin kompetitif.

Kedua, delegasi kewenangan jabatan strategis, yang mana Gubernur Riau sebagai pemegang saham terbesar diberi kewenangan untuk mengambil keputusan terkait pengangkatan atau pemberhentian jajaran direksi dan dewan pengawas syariah.

Langkah ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemegang saham utama dengan manajemen BRK Syariah.

Ketiga, rencana penambahan modal setor tahun 2025, bertujuan untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR) dan memperluas kapasitas layanan, para pemegang saham menyetujui rencana penambahan modal yang akan dilakukan tahun ini.

Pendelegasian kepada Dewan Komisaris diberikan untuk mengatur aspek teknis pencatatan modal tambahan tersebut.

Kinerja Moncer BRK Syariah: Buah Transformasi

RUPS yang dimulai pukul 15.00 WIB ini dihadiri oleh 21 pemegang saham, terdiri dari Pemerintah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, serta pemerintah kota dan kabupaten di kedua provinsi tersebut. Hadir pula jajaran direksi, komisaris independen, dan dewan pengawas syariah BRK Syariah.

Rapat sempat dihentikan sementara pukul 18.00 WIB untuk salat magrib dan makan malam, lalu dilanjutkan pukul 19.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 23.30 WIB.

Kehadiran para pemegang saham dari seluruh wilayah Riau dan Kepri mencerminkan tingginya kepedulian dan komitmen terhadap peran BRK Syariah sebagai pilar pembangunan ekonomi daerah.

Performa cemerlang BRK Syariah pada tahun buku 2024 tak lepas dari transformasi sistem, manajemen risiko, hingga inovasi produk dan layanan digital yang terus dikembangkan.

Sejak konversi menjadi bank syariah penuh, BRK Syariah menunjukkan pertumbuhan yang stabil, baik dari sisi pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga, maupun profitabilitas.

Dengan capaian laba Rp339 miliar, BRK Syariah tak hanya membuktikan efisiensi operasional, namun juga konsistensinya dalam menjaga prinsip syariah dan daya saing di tengah tantangan industri perbankan.

Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah sebagai pemegang saham mayoritas juga menjadi kekuatan strategis dalam menjaga stabilitas dan ekspansi bank ini ke sektor produktif, khususnya pembiayaan UMKM, pertanian, dan infrastruktur daerah.

Dividen Sebagai Instrumen Penguatan Fiskal Daerah

Pembagian dividen sebesar Rp229 miliar tentu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Dana ini menjadi tambahan penting bagi APBD daerah pemegang saham, yang bisa digunakan untuk berbagai program pembangunan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Model bisnis BRK Syariah yang dimiliki oleh pemerintah daerah ini menunjukkan bagaimana BUMD bisa dikelola secara profesional dan berkelanjutan, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Prospek 2025, Ekspansi dan Konsolidasi

Dengan persetujuan tambahan modal dan berbagai keputusan strategis lainnya, tahun 2025 akan menjadi momentum penting bagi BRK Syariah untuk memperluas jaringan layanan, memperkuat digitalisasi, dan meningkatkan daya saing di pasar keuangan syariah nasional.

“Komitmen manajemen dalam menjaga prinsip syariah dan profesionalisme juga akan diuji seiring dengan pertumbuhan aset dan peningkatan ekspektasi para pemangku kepentingan,” kata Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Keputusan strategis yang dihasilkan dalam RUPS dan RUPS Luar Biasa BRK Syariah menunjukkan bahwa bank ini tak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga keberlanjutan dan penguatan ekonomi daerah.

Dengan dividen yang meningkat dan rencana ekspansi yang matang, BRK Syariah menegaskan diri sebagai BUMD perbankan syariah yang adaptif, akuntabel, dan visioner.

Ke depan, tantangan akan semakin kompleks. Namun dengan sinergi antara pemegang saham, manajemen profesional, serta inovasi layanan berbasis digital, BRK Syariah diyakini mampu menjawab kebutuhan keuangan masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan daerah yang inklusif dan berkeadilan.***