Menteri Ristekdikti Susun Tim Selidiki Kasus Pemilihan Rektor

Berita217 Views

KEPIRPOS.COM (KPC), Jakarta — Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan permainan uang pada pemilihan rektor universitas negeri. Tim itu akan melibatkan unsur Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Saya akan bentuk tim supaya semuanya transparan. Saya ingin menjaga pendidikan yang baik. Jangan sampai ada dusta,” kata Nasir di Jakarta, Rabu (26/10).

Nasir mengakui, selama ini telah terjadi banyak pelanggaran terhadap aturan pemilihan rektor. Salah satunya, kata dia, adalah pembentukan Majelis Wali Amanat jelang pengambilan keputusan pengisi jabatan rektor.

Menurut Nasir, majelis itu dibentuk Senat Akademik yang nantinya akan menjalakan perguruan tinggi negeri.

Nasir mengatakan, anggota dari majelis itu seharusnya terdiri dari bagian akademik seperti rektor, wakil rektor, dekan, wakil guru besar dan ketua lembaga. Faktanya, aturan perwakilan tersebut tidak selalu dipatuhi.

“Ada yang menunjuk kepala unit sebagai Majelis Wali Amanat. Misalnya kepala unit perpustakaan atau kepala unit komputer. Tidak bisa, itu bukan akademik,” kata Nasir.

Lebih dari itu, Nasir menyebut suasana pemilihan rektor perguruan tinggi negeri saat ini terasa seperti pemilihan kepala daerah. Muncul tim sukses untuk mendukung rektor tertentu.

Jelang pemilihan, kata Nasir, tim sukses itu bergerak. Sebagian dari mereka mencatut nama menteri untuk meraih kemenangan.

Nasir mengalami hal itu saat mencalonkan diri menjadi rektor Universitas Diponogoro. Ia berkata, ketika itu pesaingnya membentuk tim sukses. “Saya tidak,” ujar Nasir mengklaim.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut indikasi persoalan pada pemilihan rektor universitas negeri. “Kami sudah mendengar ada pengangkatan rektor yang kurang transparan,” tuturnya.

Agus menyampaikan temuan tersebut pada Seminar Nasional Konsolidasi Gerakan Antikorupsi Berbasis Akademisi dan Kampus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa kemarin.

Melihat potensi kejahatan itu, Agus berkata, KPK akan ikut mengawasi proses pemilihan rektor perguruan tinggi negeri.

Masalah pemilihan rektor terjadi di empat universitas negeri, yaitu Universitas Negeri Manado, Universitas Sumatera Utara, Universitas Halu Oleo, dan Universitas Musamus Merauke.

Kemenristekdikti membatalkan pemilihan rektor di empat perguruan tinggi tersebut. Nasir mengklaim sudah meminta pengelola universitas itu untuk mengikuti sistem pemilihan rektor yang telah ditetapkan pemerintah.

 

(CNN INDONESIA.com)

Leave a Reply