Gubernur Kepri Ajukan Puluhan Pulau Masuk KEK

KEPRIPOS.COM (KPC) – Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengajukan puluhan pulau penyangga di kabupaten itu masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi setempat.

“Banyak sekali yang kami ajukan, sampai puluhan. Lebih dari 20,” kata Gubernur Nurdin di Batam, Kepri seperti dilansir Antarakepri.

Ia mengatakan pulau-pulau yang diajukan terdapat di hampir seluruh kabupaten kota di Kepri, di antaranya Batam, Bintan, Natuna, Lingga dan Kepulauan Anambas.

Menurut dia, sebagian pulau yang diajukan masuk KEK sudah dikelola pengusaha untuk usaha, terutama bidang pariwisata.

“Banyak pulau-pulau yang sudah ada perusahaan untuk pariwisata. Kami dukung itu dan meminta pemerintah memberikan regulasi,” kata dia.

Di antara banyak pulau itu, ada yang selama ini tidak pernah dilirik oleh masyarakat dan pemerintah, namun ternyata memiliki potensi pariwisata yang baik.

Sayang, Gubernur tidak mengingat nama-nama pulau yang diajukan masuk dalam KEK.

Ia berharap pemerintah pusat merestui rencana pemerintah memasukkan sejumlah pulau dalam KEK, demi memberikan kemudahan usaha bagi pengelola pariwisata di pulau itu.

Terpisah, Wali Kota Batam Muhammad Rudi membenarkan sudah ada tiga pulau di kota itu yang sedang dalam pembangunan pariwisata oleh swasta.

“Ada tiga pulau yang dikembangkan, yang telah kami serahkan kepada swasta untuk dibangun resor,” kata Wali Kota.

Sayang, sama seperti Gubernur, Wali Kota juga enggan menyebutkan nama pulau yang akan dikembangkan, termasuk berada di wilayah kecamatan mana. Ia beralasan ingin pembangunan resor berjalan kondusif tanpa polemik.

“Dua hingga tiga tahun lagi selesai, nanti baru tahu,” kata dia.

Rudi menjelaskan, awalnya pulau yang dikembangkan itu berpenghuni. Namun, pengusaha membeli lahan milik penduduk di sana untuk dikembangkan, sehingga tidak ada kendala lahan.

Kini, pulau itu sudah tidak berpenghuni dan pengusaha sudah mengerjakan pembangunan resor. Menurut Rudi, resor yang dibangun di sana mampu menjadikan Batam sebagai primadona pariwisata dunia.

“Pulau itu ada penduduknya, tapi bisa direlokasi. Relokasinya sudah selesai. Masyarakat yang menjual tanahnya,” kata dia. (Antara)

Leave a Reply