Pemerintah Indonesia resmi melarang mobilitas mudik periode 6 hingga 17 Mei 2021, yang membuat masyarakat harus menelan kekecewaan lantaran tidak bisa mudik di Hari Raya Idul Fitri untuk kedua kalinya akibat pandemi Covid-19.
Tidak hanya kecewa, mungkin sebagian ada yang merasa tidak ikhlas akibat tidak bisa mudik. Psikolog Irma Gustiana mengingatkan untuk berhati-hati karena tidak bisa ikhlas bisa merusak kesehatan fisik dan mental seseorang.
“Kalau tidak ikhlas menjalani prosesnya nanti kualitas hidup kita akan menurun, menghalangi level kebahagiaan kita,” ujar Irma dalam acara OVO #RaihIkhlas.
Ini beberapa tips untuk bisa ikhlas ketika tidak bisa mudik saat berlebaran dari Irma, yang ia rangkum dalam kata I.K.H.L.A.S sebagai berikut:
1. Isi waktu dengan hobi baru
Di masa pandemi banyak sekali orang yang tiba-tiba memiliki hobi baru seperti memelihara tanaman, memelihara hewan, mendekorasi rumah, hingga hobi memasak. Hobi baru inilah yang menurut Irma bisa mengisi waktu untuk perlahan melupakan kesedihan akibat tidak bisa mudik.
“Jadi sebetulnya mencari kesibukkan buat kita memecah perhatian dari hal-hal negatif, yang membuat negatif thinking jadi berkurang,” ujar Irma.
2. Kajian, tadarus hingga berbuka puasa online
Meski terhalang jarak, bukan berarti menimba ilmu tidak bisa kita lakukan. Selama Ramadhan melakukan kajian ilmu agama, hingga tadarus akan lebih bermanfaat dan menenangkan hati.
“Jika di masa Ramadhan sebelumnya nggak bisa hafal, maka coba lebih fokus di Ramadhan kali ini. Jadi walaupun jauh, tapi dekat di layar,” ungkapnya.
3. Hayati dan terima segala cobaan
Tidak bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga adalah cobaan, maka cobalah merenung karena tindakan ini diambil dengan tujuan melindungi keluarga dari penularan virus, mencegah lebih banyak orang jatuh sakit.
“Hayati ini sebagai proses bertumbuh dan berkembang dari setiap individu,” tuturnya.
4. Luangkan waktu merawat diri
Daripada bersibuk diri dengan merutuki kondisi yang tidak bisa mudik, maka bisa banget luangkan waktu untuk bisa lebih menyayangi dan merawat diri sendiri.
“Misalnya luangkan waktu untuk menjaga kebugaran, meningkatkan imunitas dengan berolahraga dan makan makanan sehat,” jelasnya.
5. Abaikan informasi yang berdampak negatif
Mengikuti informasi dan perkembangan dunia memang penting, tapi jika informasi itu hanya menghasilkan kecemasan sebaiknya diabaikan.
Misalnya informasi seputar orang yang diam-diam mudik lalu menularkan orang di kampung halaman, atau bertambahnya kasus Covid-19.
6. Saling mendukung
Manusia adalah makhluk sosial, maka sudah kodratnya hidup saling berdampingan satu sama lain. Misalnya karena ada anak rantau yang tidak bisa mudik, orang di sekitar bisa lebih peduli untuk memberikan makanan atau saling berbagi cerita dan kebahagiaan.