KEPRIPOS.COM (KPC), KARIMUN – Aliran listrik negara masih belum menyentuh Karimun secara keseluruhan. Meskipun sudah ada beberapa daerah yang mulai bisa merasakan penerangan dari listrik, namun masih banyak daerah di Karimun yang menggunakan lampu minyak sebagai alat penerangan.
Seperti halnya di Desa Sei Asam. Mereka hanya bisa menikmati listrik beberapa jam saja setiap harinya.
Hal itu karena kondisi geografis Karimun yang terdiri dari banyak pulau, yang menyebabkan ketidakmerataan aliran listrik. Sehingga ada beberapa titik yang bisa menikmati listrik selama 24 jam penuh, 14 jam saja atau kurang, bahkan ada yang belum bisa merasakannya sama sekali.
Orang nomor satu di Karimun, Aunur Rafiq pun membenarkan kondisi tersebut. “Listrik yang baru dipenuhi PLN baru 18 persen saja. Banyak masalah kelistrikan ini yang belum tuntas, khususnya di pulau-pulau, seperti Moro dan Durai yang desa-desanya Tanjungkilang, Smembang, Keban, Tanjungpelanduk, Selat Mi, Bunga Rawa dan Bulu Patah,” terang Bupati Karimun, Aunur Rafiq.
Lanjutnya, penyelesaian masalah ini tengah diupayakan Pemprov yang memiliki wewenang perihal kelistrikan.
“Tahun 2019 nanti kita harapkan 60 dari 249 pulau yang berpenghuni di Karimun sudah dapat menikmati listrik,” harap Rafiq. (*)