Kopi Diprediksi Bakal Mengalami Kelangkaan

KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Perkara pemanasan global tak hanya perdampak pada pergantian musim yang sulit diprediksi, banyaknya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih atau banjir dan kekeringan di wilayah yang biasanya tak mengalami hal tersebut.

Sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan oleh The Climate Institute di Sydney, Australia, mengatakan bahwa kopi dapat punah dengan cepat karena pemanasan global.

Dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan di The Guardian, para periset dari institut tersebut menyatakan bahwa setengah dari tanah yang digunakan untuk menanam kopi saat ini akan tak bisa lagi memproduksi kopi.

Untuk di wilayah Nikaragua, misalnya, para periset memprediksi kelangkaan kopi akan terjadi dalam waktu cepat, sekitar 2050.

Di Tanzania, yang saat ini sudah mengalami penurunan produksi kopi hingga 50 persen sejak 1960, kemungkinan bakal mengalami kelangkaan kopi pada 2060.

Kopi liar, yang merupakan kunci untuk mendapatkan keragaman genetik kopi dan yang menjadikan industri kopi hidup saat ini, diprediksi bakal hilang seluruhnya pada 2080.

Jelas pergeseran ini nantinya akan berdampak pada 120 juta orang yang kini bekerja dalam industri kopi, baik di bagian kebun, pemanen, ataupun pengemas di pabrik serta perusahaan pengiriman kopi.

Para periset mengatakan, petani kopi sebenarnya dapat bergerak dan mencoba lokasi baru untuk ditanami, demi menjaga produksi kopi.

Namun agaknya, mereka tidak mempunyai dana dan waktu, mengingat butuh waktu tiga hingga empat tahun untuk kopi dapat dipanen.

Meski 2050 terdengar seperti masih lama, masalah ini tergantung pada seberapa banyak kafein yang biasa Anda butuhkan setiap pagi. Mungkin Anda dapat mencoba menyimpan kopi mulai sekarang.

(CNN INDONESIA.com)

Leave a Reply