KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta— Malaysia mengonfirmasi kasus pertama virus Zika pada Kamis (1/9), setelah seorang perempuan dites positif pasca kunjungan selama tiga hari ke Singapura.
Perempuan berusia 58 tahun itu kembali dari Singapura pada 19 Agustus lalu, dan menunjukkan gejala ruam disertai demam sepekan setelah kembali.
“Kami melakukan tindakan pengendalian nyamuk aedes di dekat rumah perempuan itu untuk mencegah penyebaran virus,” kata Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam Sathasivam pada konferensi pers di Kuala Lumpur, Kamis. Ia menambahkan bahwa virus Zika ditemukan di sampel urin perempuan itu.
Subramaniam awalnya mengatakan bahwa anak kecil perempuan itu juga positif Zika di Sigapura. Namun ia kemudian mengklarifikasi bahwa anak itu ternyata sudah dewasa, yang bekerja di Singapura dan tidak kembali ke Malaysia.
Subramaniam mengatakan pihaknya telah mengintensifkan upaya pengendalian vektor pembawa virus di Taman Botani di Klang, lokasi rumah perempuran tersebut. Selain itu, ia mendesak warga lokal untuk mengizinkan pengiriman para petugas masuk ke rumah mereka guna melakukan fogging dan penyemprotan larva.
Singapura mengumumkan kasus pertama Zika pada Sabtu pekan lalu, dan angka penyebarannya meningkat dengan cepat sepanjang pekan ini, hingga mencapai 115 orang.
Seorang wanita hamil merupakan salah satu yang didiagnosa positif Zika di Singapura.
Kamis lalu, Subramaniam mengatakan total ada lima warga Malaysia yang diidentifikasi positif Zika di Singapura.
Zika terdeteksi di 59 negara, terbanyak penderitanya di Brasil. Bagi orang biasa, zika hanya menyebabkan gejala ringan seperti ruam dan demam.
Namun bagi wanita hamil, zika bisa menyebabkan kelainan janin. Bayi dengan ibu penderita zika bisa menderita mikrosephalus, penyakit kelainan ukuran otak dan kepala.
Kasus zika pertama di Singapura terjadi pada Mei lalu, diidap seorang pria yang awal tahun ini mengunjungi Sao Paulo, Brasil.
(CNN INDONESIA.com)