KEPRIPOS.COM (KPC), TANJUNGPINANG – Empat negara bertetangga atau serumpun mengusulkan pantun sebagai warisan budaya dunia ke PBB melalui Unesco. Empat negara itu Indonesia, Thailand, Brunei Darussalam dan Malaysia.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Wilayah Kepulauan Riau Toto Sucipto mengatakan, saat ini dokumen tentang pantun sedang dilengkapi sebelum disampaikan ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Toto mengatakan, budaya pantun sudah menjadi bagian dalam keseharian empat negara serumpun tersebut. Masyarakatnya terbiasa menggunakan pantun dalam berbagai kegiatan. Bahkan penyebarannya tidak terbatas pada wilayah administratif negara.
“Jika ini sudah diusulkan dan dinyatakan lengkap dokumennya oleh Unesco, maka empat negara ini bisa dikatakan sebagai pemilik pantun,” kata Toto, Selasa (07/03/2017).
Dengan alasan, pantun sudah sering digunakan dalam seharian masyarakat, pemerintah, bahkan dalam komunikasi formal maupun nonformal. Dengan kata lain, pantun bisa dimiliki oleh beberapa negara.
“Tidak ada klaim antar negara, di Indonesia saja pantun juga berkembang di Riau, Kepulauan Riau, Jakarta, dan daerah lainnya,” beber Toto, kepala BPNB yang membawahi wilayah Kepri, Riau, Babel dan Jambi.
Menurut dia, Maret 2017 ini akan datang tim ahli dari pusat ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau, untuk memeriksa kelengkapan syarat pengusulan pantun tersebut.
Selain itu, mereka juga akan mengadakan pertemuan dengan Dinas kebudayaan Kepri dan 100 warga Kepri untuk berbicara soal pantun. “Intinya kami ingin melihat komitmen warga untuk mengusung pantun,” tutupnya. (*)
