Perintah ‘Tembok Trump’ Langsung Menjalankan Reaksi Keras di Meksiko. Presiden Pena Nieto pun Terjepit

Internasional146 Views

KEPRIPOS.COM (KPC),MEXICO – Keputusan Presiden AS Donald Trump meneken perintah eksekutif untuk memulai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko, langsung memicu reaksi.

Para politisi dan pejabat publik Meksiko mendesak Presiden Enrique Pena Nieto membatalkan kunjungan kerjanya ke Washington DC bulan ini.

“Jika kunjungan kenegaraan diumumkan, dia (Presiden Nieto) akan disambut pintu yang dibanting di depan wajahnya,” kata Cuauhtemoc Cardenas, mantan kandidat presiden sekaligus politsi berhaluan kiri Meksiko.

“Saya pikir kita setidaknya dalam kondisi ini adalah membatalkan kunjungan ke AS dan mencari posisi yang bermartabat bagi Meksiko,” tambah Cardenas.

Presiden Pena Nieto yang popularitasnya di dalam negeri hanya mencapai 12 persen, terendah sepanjang sejarah Meksiko, nampaknya terjebak dalam sebuah situasi sulit.

Jika dia membiayai pembangunan tembok itu maka akan menimbulkan kemarahan rakyat Meksiko.

Namun, jika tak membayar maka dia memicu masalah dengan Amerika Serikat, khususnya Donald Trump.

“Apapun keputusan yang diambil adalah sama buruknya. Pertanyaannya, seberapa buruk?” ujar Esteban Illades, editor majalah terbitan Meksiko, Nexos.

Sementaara mantan pemimpin Partai Revolusi Demokratik, Agustin Basave, pemerintah Meksiko harus menunjukkan bahwa negeri itu tak akan mengalah kepada AS.

“Saya akan memulai dengan mengatakan bahwa kita akan mengevaluasi kerja sama dengan AS di bidang keamanan dan imigrasi,” ujar Basave kepada harian Reforma.

Beberapa tokoh lain, seperti mantan presiden Vicente Fox lebih lugas dalam menanggapi masalah ini. Lewat akun Twitter-nya Fox menegaskan, Meksiko tak akan membayar pembangunan tembok itu.

Namun, di sisi lain Meksiko ingin menyelamatkan kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), yang memberikan lebih dari 500 miliar dolar per tahun bagi Meksiko lewat perdagangan lintas batas.

Meski awal pekan ini, Menteri Perekonomian Ildefonso Guajardo mengatakan, pemerintah Meksiko sedang mempertimbangkan untuk keluar dari NAFTA.

Sayangnya, meninggalkan pasar AS sangat sulit bagi Meksiko yang mengekspor 80 persen komoditasnya ke negeri tetangganya di sebelah utara itu.

Ironisnya, meski Presiden Pena Nieto mengakui Meksiko memerlukan hubungan lebih kuat dengan negara-negara di kawasan, tetapi Meksiko justru batal hadir dalam KTT negara Amerika Latin dan Karibia.(**)

Leave a Reply