KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan, sejak Januari hingga Mei 2017 atau sekitar lima bulan, sebanyak 34 perusahaan menutup operasionalnya di Batam. Dari 34 perusahaan tersebut, terdapat sekitar 8.89 karyawan yang sudah diberhentikan.
“Angka pertumbuhan ekonomi terjun bebas menjadi 2,5 persen. Banyak perusahaan, termasuk perusahaan pionir di Batam tutup. Jangankan untuk mencari pekerjaan, pemutusan hubungan kerja (PHK) justru kian banyak,” ujar Rudi, akhir pekan kemarin.
Dia menuturkan pada triwulan pertama, sebanyak 23 perusahaan tutup. Lalu dalam kurun waktu dua bulan sebanyak 11 perusahaan tutup atau hengkang dari Batam.
Rudi mengatakan, setiap perusahaan yang tutup akibat tidak ada order produksi. Karena sepi order, perusahaan mengalami rugi, sehingga mereka mengambil keputusan untuk tutup.
“Untuk saat ini ini masih sekitar 34 perusahaan yang sudah melaporkan ke Disnaker. Kita tidak mengetahui selanjutnya, ada berapa lagi perusahaan yang akan tutup. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” ujarnya.
McDermott adalah salah satu perusahaan besar dan termasuk pionir di Batam. Di masa jayanya, perusahaan ini mempunyai ribuan karyawan, bahkan bisa beroperasi 24 jam dengan sistem shift atau lembur.
Dalam beberapa tahun terakhir jumlah karyawan di perusahaan tersebut semakin menyusut. Kebijakan merumahkan karyawan berangsur-angsur dilakukan menyusul kian sepinya order yang masuk di perusahaan metal tersebut. (*)