KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Setelah sempat membukukan rugi pada semester I 2015, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk akhirnya mencatat laba positif sebesar Rp11,03 miliar hingga Juni tahun ini.
Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan, raihan laba itu merupakan peningkatan kentara apabila dibandingkan dengan rugi semester pertama tahun lalu yang sebesar Rp396 miliar.
“Dengan adanya peningkatan harga komoditas saat ini, kami optimistis, kami dapat memberikan tingkat profitabilitas, dan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham di akhir tahun nanti,” tutur dia, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (2/9).
Menurut Tedy, peningkatan laba ditopang oleh penjualan seluruh komoditas Antam, yaitu sebesar Rp4,16 triliun. Adapun, komoditas emas masih menjadi penyumbang terbesar dari bisnis perseroan, yakni sebanyak 68 persen atau Rp2,84 triliun dari total penjualan.
Diikuti oleh komoditas feronikel yang tercatat sebagai kontributor penjualan terbesar kedua. Penjualannya mencapai Rp950 miliar atau sebesar 23 persen dari seluruh penjualan yang dibukukan perusahaan tambang negara tersebut.
“Pada periode itu, Antam menjual 5.392 kilogram (kg) emas. Sementara, volume penjualan feronikel tercatat sebesar 8.092 ton nikel dalam feronikel (TNi),” imbuh Tedy.
Saat ini, Antam terus mengembangkan pasar ekspor emas. Maklum, bisnis emas masih menjadi penyumbang terbesar dalam pendapatan perseroan. Beberapa pasar yang dijajaki, antara lain Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab dan beberapa negara di Afrika.
Terkait proyek pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH), Tedy mengaku, perkembangan masih berjalan dengan baik setelah proses rights issue akhir tahun lalu.
Sementara itu, lanjut dia, progress proyek perluasan pabrik feronikel pomalaa (P3FP) yang akan selesai di tahun 2016 sudah mencapai 99,69 persen. P3FP bakal meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000 TNi menjadi 27.000-30.000 TNi per tahun.
Sedangkan, untuk progress proyek smelter grade alumina refinery (SGAR), Antam terus melanjutkan diskusi dengan PT Inalum (Persero) dan mitra strategis.
Sebagai informasi, Antam dan Inalum telah sepakat untuk membentuk perusahaan patungan, PT Inalum Antam Alumina, guna pengembangan Proyek SGAR. Dalam Proyek Anode Slime & Precious Metal Refinery, Antam juga masih melanjutkan diskusi dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting.
(CNN INDONESIA.com)