KARIMUN – Semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Karimun kembali dilibatkan dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan masing-masing diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, seperti di pasar, perumahan, pertokoan, taman kota serta fasilitas umum lainnya.
“Ada 54 titik pantau yang sudah bagus kebersihannya, akan terus kita lakukan peningkatan,” kata Bupati Karimun Aunur Rafiq, Kamis (22/2).
Sebanyak 54 titik pantau itu, menurut dia, merupakan komponen-komponen yang termasuk dalam penilaian Adipura, mulai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, pasar, drainase, bank sampah, jalan-jalan hingga taman kota.
“Kita sudah rapat bersama OPD dan instansi-instansi vertikal untuk mengevaluasi hasil pantau I dan hasil pantau Badan Lingkungan Hidup. Memang ada beberapa yang perlu perbaikan, terutama pengelolaan sampah dan ada drainase yang tersumbat,” beber Aunur.
Dia menegaskan kegiatan bersih lingkungan berupa gerakan Sabtu Bersih tidak boleh berhenti. “Kegiatan Sabtu Bersih tidak pernah berhenti. Ini merupakan bentuk motivasi dan inovasi daerah dalam meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk hidup bersih,” katanya.
Aunur Rafiq mengatakan, penghargaan Adipura yang diraih dua tahun berturut-turut hanya sebuah penghargaan, tapi esensi dari penilaian itu adalah bagaimana mempertahankan kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
“Tidak fluktuasi, kadang bersih kadang kotor. Kita menginginkan kebersihan itu konstan,” ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, menurut dia, mulai mengerjakan pembersihan drainase setelah satu bulan tidak bekerja karena anggaran belum bisa digunakan.
Mengenai target penilaian Adipura, Aunur Rafiq mengatakan pada November 2017, Karimun meraih nilai 75,60 dan berada di atas standar.
“Untuk 2018 kita harapkan 76,77. Kenaikan 0,50 poin bukan gampang karena kita juga harus menaikkan nilai komponen pada 54 titik zona penilaian,” kata dia. (*)