KEPRIPOS.COM, BATAM – Kepala Dinas Pariwisata Batam, Pebrialin menilai sineas asal daerah itu akan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Hal itu terlihat dari sejumlah produksi film lokal yang dinilai cukup berkualitas.
“Kemampuan untuk membuat film itu ada dan sudah terlihat melalui beberapa film pendek yang ditayangkan dalam Kenduri Film Kepri,” ujar Pebrialin usai nonton bersama Kenduri Film Kepri di Blitz Theater Kepri Mall Batam, Minggu (05/03/2017).
Dia mengatakan, semangat kreatif yang ditunjukkan oleh anak-anak muda Batam melalui film membuatnya tertegun dan tak disangkanya bahwa dengan peralatan yang seadanya, teknologi sederhana serta tidak adanya pelatihan khusus ataupun latar belakang perfilman namun mereka mampu menyampaikan pesan dalam film.
Menurut dia, alur cerita yang disampaikan para sineas Batam dalam Kenduri Film Kepri telah mampu mengugah penonton.
“Dari empat film pendek yang ditayangkan tadi, kita melihat bagaimana reaksi penonton menanggapinya. Salut dengan para sineas muda Batam,” katanya.
Dia mengakui, kalau selama ini para sineas yang ikut dalam kegiatan film tersebut hanya membuat film untuk disebarluaskan melalui media sosial kini ditayangkan di bioskop.
“Kelak film yang diproduksi oleh sineas Batam akan tampil tidak hanya di daerah sendiri tetapi secara nasional bahkan juga negeri jiran karena daerah kita ini berdekatan dengan Singapura dan Malaysia,” katanya.
Keyakinannya itu karena film-film yang ditayangkan dalam kegiatan tersebut telah menampilkan tema cerita yang beragam dan dengan watak yang lahir secara alami.
“Saya yakin dari Batam akan muncul para sineas hebat. Teruslah berkarya,” katanya.
Pebrialin juga mengungkapkan pihaknya akan mengelar Festival Film Pendek yang memberi kesempatan pada para sineas daerah ini untuk mengangkat cerita tentang pariwisata dan budaya tempatan.
Empat film pendek yang ditayangkan dalam Kenduri Film Kepri yaitu, Malam Minggu Ramlee dengan sutradara Pajri. Panorama Hijrah (Kiky Narsyarla), Karena Kau Wanita (Tutus RK), dan Cemetery (Je Yatmoko). (*)
