KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memperingatkan bahwa mobil-mobil ber kapasitas silinder kecil tak boleh dijadikan sebagai angkutan sewa berbasis aplikasi daring (taksi online).
“Pemberitahuan: Sejak bulan Oktober 2016, taksi online yang diperbolehkan kir hanya mobil-mobil yang memiliki kapasitas silinder di atas 1.300 cc,” kata Kadishub DKI Andri Yansyah dalam keterangannya, kemarin.
Praktis, mulai sekarang mobil-mobil di bawah 1.300 cc dilarang menjadi angkutan sebagai taksi online. Mobil-mobil yang tak boleh digunakan sebagai taksi online juga termasuk jenis mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC).
“Sehingga mobil jenis LCGC seperti Datsun Go, Datsun Panca, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Cayla, Honda Brio, Suzuki Karimun, tidak boleh lagi dipergunakan sebagai mobil angkutan sewa berbasis aplikasi di wilayah DKI Jakarta,” kata Andri seperti dikutip Detikoto.
Andri mendasarkan pemberitahuan itu pada Peraturan Menteri Perhubungan No 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.
“Jadi bukan ‘kata saya’, tapi aturanlah yang menyatakan demikian,” kata Andri soal pemberitahuan itu.
Hal ini bukan menjadi masalah untuk Toyota. Penguasa pasar otomotif tanah air itu mengatakan, lahirnya Calya atau Agya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Seperti yang disampaikan Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi.
“Secara umum, data yang kita dapat memang ada beberapa Calya dipakai untuk menjadi taksi online,” kata Anton.
Munculnya Calya itu dikatakan Anton adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga pembeli pertama, dalam berkendara.
(CNN INDONESIA.com)