KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Ucapan itu disampaikan seorang perwakilan masyarakat Belakangpadang, saat Wali Kota Batam, Rudi, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Batam–Kapolresta Barelang, Dandim, perwakilan Bea dan Cukai, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batam datang ke Belakangpadang.
Kedatangan pimpinan daerah Kota Batam itu ke sana, dalam rangka menyerahkan beras gratis kepada masyarakat Belakangpadang. Di samping itu disejalankan dengan sosialisasi dan penyerahan polis asuransi bagi nelayan.
“Hari ini ada dua kegiatan. Pembagian beras dan penyerahan polis asuransi nelayan,” kata Wali Kota Batam, Rudi dalam sambutannya dihadapan ratusan masyarakat Belakangpadang yang hadir di Lapangan Indrasakti tersebut, Rabu (22/2/2017).
Rudi mengatakan, belum lama ini masyarakat Belakangpadang memang mengeluh karena kapal yang mengangkut sembako, khususnya beras, tidak bisa masuk ke Belakangpadang.
Hal itu membuat masyarakat mengadu ke DPRD Kota Batam, sampai-sampai Gubernur Kepri, Nurdin Basirun ikut turun meninjau permasalahan yang terjadi di lapangan.
“Kemarin ribut soal beras. Kita tak usah cari ributnya di mana. Beras tak bisa masuk ke Belakangpadang. Kalau begitu, masyarakat mau makan apa. Kita dengan Pak Gubernur sudah rapat dengan Bea dan Cukai. BC bilang kami ada beras tangkapan 10 ton,” ujar dia.
Jika melihat jumlah Kepala Keluarga (KK) di Belakangpadang 2.648, dan hanya dibagi 5 kg beras per KK, jumlah 10 ton itu dirasa masih kurang. Alhasil Rudi meminta tambahan beras hibah lagi 5 ton kepada BC, sehingga total hibah beras dari negara melalui BC ada 15 ton beras.
“Jadi 15 ton itu dikali 1000 dibagi 5 dapatlah 3.000 bungkus. Kalau dilihat dari KK, berarti ada kelebihan 352 bungkus. Kita minta sisanya itu dibagi habis sajalah untuk nelayan di sana. Saya kira sisanya bisa sampai seribu bungkus. Karena yang punya uang, jarang mau datang kalau ada kegiatan seperti itu,” kata Rudi.
Pada kesempatan itu, Rudi juga mengingatkan, untuk penyaluran sembako ke Belakangpadang akan dibuat terpisah.
Dia meminta pedagang besar di Belakangpadang membuat gudang sementara, agar distribusi sembako untuk masyarakat di sana tidak terkendala lagi, karena masalah regulasi.
“Ya, untuk sembako di Belakangpadang akan kita buat terpisah. Kita minta ada gudang sementaranya. Setelah barang datang, masuk ke situ, baru masuk ke Belakangpadang,” ujar dia.