Home / Nasional / Akan Ada Ekspos Permukiman Kuno di Candi Borobudur?

Akan Ada Ekspos Permukiman Kuno di Candi Borobudur?

KEPRIPOS– Balai I.KonservasiBorobudur (BKB) menilai hasil ekskavasi yang dilakukan memperkuat integritas dari warisan dunia. Nantinya hasil dari ekskavasi tersebut akan ekspose dengan disertai narasi sejelas-jelasnya.

Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati mengatakan, temuan tersebut memperkuat integritas dari warisan dunia, Borobudur, Mendut, Pawon. Direncanakan hasil ekskavasi tersebut akan diekspos dengan disertai dengan narasi sejelas-jelasnya.

“Kita akan sampaikan dengan narasi sejelas-jelasnya, tapi kalau itu memang belum bisa simpulkan, kita nggak boleh menyimpulkan,” imbuh dia.

“Ini memperkuat integritas dari warisan dunia. Borobudur, Mendut, Pawon ini menambahkan integritas dengan data ini. Kami berencana ekskavasi yang dilakukan akan diekspos, tapi ini rencana mudah-mudahan bisa terealisasi meskipun masih minim data,” kata Wiwit kepada wartawan di Pelataran Candi Borobudur, Rabu (3/2/2021).

Wiwit menyampaikan, temuan dari ekskavasi yang dilakukan masih dini dengan data yang ada. Untuk saat ini masih menduga sebuah pemukiman kuno. Oleh karena itu, direncanakan dilakukan ekskavasi lanjutan.

“Ini sebenarnya masih dini dengan data yang ada. Kita masih menduga, masih menginterpretasikan, akan kita gali terus. Kita carikan anggaran untuk bisa interpretasi bahkan menjadi sebuah kesimpulan nantinya kalau memang interpretasi tadi ada pemukiman kuno pada waktu itu,” tuturnya.

Wiwit menuturkan, secara filosofi Buddha jika ada pemukiman para biksu, ada viharanya. Kemudian saat ini di sekitar lokasi belum ditemukan vihara. Untuk itu, nantinya ekskavasi lanjutan akan diperkuat dengan data-data sehingga bisa menemukan vihara.

“Kalau kita lihat dari aksis budayanya, Mendut, Pawon, Borobudur itu ada link-link sejarah religi. Agama pada saat itu, orang-orang Buddha ketika melakukan keagamaan melalui jalur itu. Nah kebetulan di situ ada temuan dan secara teori filosofi Buddha ada memang permukimannya para biksu, ada viharanya. Kita belum temukan vihara, makanya kita berusaha untuk mencari vihara ada di mana, tapi mencarinya tidak asal terus ekskavasi ya tetap harus ada data-data yang menunjukkan di situ memang diperlukan untuk dilakukan ekskavasi untuk mengetahui vihara itu,” ujar Wiwit.

Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Madya BKB, Yudi Suhartono menambahkan, temuan ekskavasi tersebut menyambung menuju ke arah Candi Pawon. Selain itu, ada juga warga masyarakat setempat yang menemukan batu bata kuno.

“Kalau hasil temuan saat ini masih menyambung ke arah Candi Pawon dan juga hasil temuan masyarakat ketika menggali lubang menemukan beberapa batu bata kuno. Ini kemungkinan besar mengarah ke pawon,” kaya Yudi.

Selain temuan batu bata kuno, kata dia, juga ditemukan keramik, pecahan keramik, kemudian batu manik-manik seperti tasbih warna hijau. Untuk keramik yang ditemukan dari dinasti Tang abad ke-9 dan ke-10 M.

“Keramik, ada pecahan keramik, kayak batu manik-manik seperti tasbih warna hijau. Dengan adanya keramik dari dinasti Tang abad ke-9 dan ke-10 M,” ujar dia.(detik.com)

Check Also

Bencana Iklim Itu Nyata, Masalah Pangan Masa Depan Akan Terjadi, “Ngeri, Kita Harus Hati-Hati”

Pemerintah Indonesia tengah dihadapkan pada kecemasan tinggi terhadap berbagai tantangan dan ancaman bencana iklim yang berpotensi muncul akibat klaim …

Leave a Reply