KEPRIPOS.COM (KPC), TANJUNGPINANG – Bekas tambang bauksit di Kota Tanjungpinang akan dimanfaatkan oleh petani untuk bernatam jagung. Hal itu menyusul rencana Pemprov Kepulauan Riau memberikan bibit jagung kepada masyarakat.
“Bibit jagung itu akan ditanam petani di lahan bekas tambang bauksit di Tanjung Moco, Tanjungpinang,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Kepri, Ahmad Izhar, Minggu (4/3).
Dia mengatakan, pihaknya akan memberi bantuan bibit jagung pipil dan pupuk kepada kelompok tani. Selanjutnya kelompok tani dapat bekerja sama dengan pemilik lahan untuk mengembangkan usaha pertanian tersebut.
Izhar menyatakan, penanaman jagung pipil lebih baik di atas lahan bekas tambang bauksit. Karena itu, lahan yang digunakan seluas 800 hektare di Tanjung Moco, Pulau Dompak.
“Satu hektare dialokasikan anggaran sebesar Rp 1.450.000 khusus untuk bibit. Kalau lahan kerja sama antara kelompok tani dengan pemilik lahan,” jelas dia.
Lebih lanjut Ahmad Izhar mengemukakan, pekerjaan tersebut juga melibatkan Korem 033/Wira Pratama. Namun tidak dijelaskan secara terperinci apa kontribusi yang diberikan Pemprov Kepri kepada Korem 033/Wira Pratama.
Ahmad Izhar hanya menginformasikan Korem 033/Wira Pratama menyediakan alat pertanian dan tenaga yang dibutuhkan.
“Bolehlah kerja sama antara Pemprov Kepri dengan Korem 033. Sedangkan pertanian padi saja di beberapa daerah, boleh melibatkan TNI AD,” katanya.
Menurut dia, pengembangan pertanian jagung pipil menguntungkan petani. Petani dapat menjual jagung tersebut kepada peternak ayam. “Dalam waktu singkat dapat panen. Ini usaha yang menjanjikan,” ucapnya.
Pantauan di sejumlah lokasi yang memiliki kandungan bauksit di Dompak dan Senggarang, kondisi lahan rusak parah, gersang dan nyaris tidak ada tanaman yang hidup.
Tanjung Moco juga sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Di dekat kawasan itu juga sudah dibangun pelabuhan. (*)