KARIMUN – Kendati pertumbuhan ekonomi melemah dan investasi stagnan, namun perusahaan yang ada di Kabupaten Karimun tetap mampu bertahan hingga saat ini.
Hal itu disampaikan Bupati Karimun Aunur Rafiq dalam acara seminar bisnis bidang kelistrikan di Gedung Nasional, Tanjung Balai Karimun, Selasa (13/3).
Dia menyatakan dalam dua tahun terakhir pertumbuhan ekonomi melemah namun tidak ada perusahaan yang tutup atau berhenti beroperasi.
“Kondisi ini tidak hanya terjadi di Karimun, tetapi juga di daerah lain. Mengenai pembangunan infrastruktur terus kita lakukan, iklim investasi juga kondusif,” kata dia.
Dia menegaskan tidak ada perusahaan yang tutup, kecuali pengurangan aktivitas seperti PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB) yang dua tahun lalu menyerap sekitar 12.000 tenaga kerja, kini melakukan pengurangan tenaga kerja.
“PT Saipem sedang tidak ada job. Jumlah tenaga kerjanya tinggal sekitar 750 orang, dan akan dikurangi sampai pertengahan tahun sehingga tinggal 250 orang,” katanya.
Namun demikian, kata bupati, perusahaan fabrikasi anjungan minyak lepas pantai asal Italia itu diperkirakan akan kembali menerima order atau pesanan pada 2019.
Dia juga menyampaikan progres usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Gubernur Kepri Nurdin Basirun telah menyampaikan usulan KEK kepada menteri.
Dia menjelaskan, ada tujuh prioritas yang diusulkan gubernur kepada menteri, dua di antaranya di Karimun, pertama usulan status KEK di Pulau Asam yang akan digarap perusahaan yang tergabung dalam Panbil Group.
Kedua, pengembangan kawasan Coastal Area oleh PT Jaya Annurya Karimun yang juga anak perusahaan Panbil Group.
Pada kesempatan dia menyampaikan bahwa investor tidak perlu ragu untuk menanamkan modal di Karimun karena pemerintah daerah terus berupaya untuk membenahi dan menambah sarana infrastruktur.
“Untuk listrik, investor tidak usah khawatir. PLN memiliki surplus daya sebesar 12 megawatt, dan ada dua perusahaan swasta yang juga membangun mesin pembangkit listrik penunjang investasi,” ujarnya. (*)