BATAM – Pemkot Batam meminta pengusaha turut membantu membenahi sejumlah fasilitas ibadah di pusat perbelanjaan. Hal itu tindak lanjut keluhan wisatawan Malaysia dan Singapura yang mengeluhkan tempat ibadah tidak bersih.
“Wisman mengeluh, khususnya Malaysia, tempat salat tidak bersih. Jangankan itu, ternyata tilekung (mukena) tidak pernah dicuci,” ujar Walikota Batam, Muhammad Rudi, Selasa (13/3).
Menurut walikota, jika pelayanan yang diberikan maksimal, maka wisman akan puas dan memperpanjang waktu berkunjung, bahkan mengajak kawannya untuk mengulang liburan di Batam.
Dia juga optimis, kenaikan pengenaan pajak hiburan tidak akan memberatkan wisatawan, bila pelayanan yang diberikan, baik. “Maka servis nomor satu,” kata walikota.
Pemkot terus membangun infrastruktur, melakukan pembenahan jalan, satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kenyamanan pelancong yang berkunjung. Setelah pembenahan jalan selesai, maka pemkot akan membenahi daerah tujuan wisata.
Pemkot Batam, akan berkoordinasi dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas untuk membenahi destinasi wisata. “Destinasi, itu dengan BP Batam,” kata dia.
Walikota juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan berbagai peluang usaha dan kerja di bidang pariwisata, seiring makin banyaknya wisatawan manca negara yang mengunjungi kota kepulauan itu.
Batam merupakan kota dengan angka kunjungan wisman ketiga terbanyak di Indonesia. Sayang, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan peluang usaha dan kerja untuk memanjakan wisman.
Peluang usaha, seperti travel, usaha oleh-oleh, hotel dan restoran masih dikelola sebagian kecil masyarakat Batam. Tidak seperti Bali, yang mayoritas warganya terlibat dalam kegiatan usaha pariwisata.
Walikota mengajak masyarakat jeli melihat peluang, apa saja yang dibutuhkan wisman untuk berlibur. “Misalnya, wisman asal Korea harus tahu apa yang mereka inginkan, itu bisa dipersiapkan dari sekarang. Jika makanan maka makanannya harus layak dan bersih,” kata dia. (*)