‘Cacat’ di Galaxy Note 7 jadi Batu Sandungan Ganjal iPhone 7

Tekno171 Views

KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Samsung berada dalam tantangan untuk segera menyelesaikan masalah teknis baterai Galaxy Note 7 yang ditarik dari pasar (recall). Jika tak bisa mengatasi dengan cepat, itu sama saja membiarkan iPhone jumbo terbaru melaju begitu saja tanpa perlawanan berarti.

Samsung sejauh ini tidak mengungkapkan jumlah unit Galaxy Note 7 yang ditarik dari pasar global, walaupun para analis meyakini penarikan kembali atau recall ini merupakan yang terbesar yang pernah dialami Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan itu hanya menjelaskan sejauh ini ada 2,5 juta unit Galaxy Note 7 yang telah terjual ke pasar.

Para analis menyarankan Samsung bertindak cepat meminimalkan kerusakan dan sesegera mungkin mengembalikan Galaxy Note 7 ke pasar. Karena, pada pekan ini, tepatnya 7 September 2016, Apple akan menggelar acara untuk memperkenalkan iPhone terbaru, di mana banyak pihak meyakini iPhone 7 Plus juga akan diluncurkan pada kesempatan tersebut.

Galaxy Note 7, sejatinya dirancang Samsung untuk menandingi iPhone jumbo terbaru. Strategi serupa juga dilakukan Samsung tahun lalu terhadap Galaxy Note 5 untuk menandingi iPhone 6s Plus. Hilangnya Galaxy Note 7 dari pasar ini jelas merunyamkan strategi Samsung dalam memukul iPhone 7 Plus.

Sampai saat ini belum ada keterangan dari Samsung soal waktu penjualan Galaxy Note 7 di pasar dan besar kemungkinan Apple akan memanfaatkan momentum ini untuk segera melepas iPhone 7 Plus terbarunya ke pasar global.

Di Indonesia, Samsung siap untuk mengembalikan dana penuh konsumen yang telah membeli Galaxy Note 7 pada masa pemesanan awal atau pre-roder.

Di 10 negara tempat Galaxy Note 7 telah dijual, Samsung menawarkan unit pengganti Galaxy S7 atau Galaxy S7 Edge kepada konsumen yang telah membeli Galaxy Note 7.

“Ini langkah pintar bagi Samsung untuk mengganti model yang terkena dampak, dan tidak menawarkan perbaikan,” kata analis James Song dari HI Securities. Ia meyakini langkah tersebut akan membantu kepercayaan konsumen pada merek Samsung.

Menurut data IDC, Samsung saat ini masih jadi penguasa ponsel pontar global dengan pangsa 22 persen pada April sampai Juni 2016. Sedangkan Apple berada di peringkat kedua dengan 12 persen.

Samsung diuntungkan berkat perangkat premium Galaxy S7, dan sebelumnya IDC mengatakan bahwa Galaxy Note 7 akan menjaga momentum itu pada paruh kedua 2016. Tetapi nampaknya prediksi itu harus direvisi karena catatan cacat baterai pada produk tersebut.

Bisa jadi pula Samsung harus merevisi target pendapatan perusahaan dari divisi mobile tahun ini. Sebelumnya, divisi mobile Samsung menyumbang sekitar 54 persen dari laba operasional pada Januari sampai Juni sebesar 14,8 triliun won.

Strategy Analytics memprediksi biaya gabungan untuk recall dan penjualan yang hilang dari Galaxy Note 7 akan memangkas US$5 miliar atau Rp66 triliun dari pendapatan Samsung tahun ini.

 

(CNN INDONESIA.com)

Leave a Reply