KEPRI – Jarak pandang di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) terus menurun, karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin pekat. Bahkan hari ini jarak pandang mendatar (visibility) berkisar antara 2.000 sampai dengan 4.000 meter.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Suratman, Rabu (18/9/2019), sebaiknya masyarakat lebih berhati-hat dan waspada dalam perjalanan, terutama transportasi laut.
Selain itu BMKG juga memantau jumlah titik api yang tersebar di Kepri dan sekitarnya masih banyak. Masyarakat diminta tidak membuang puntung rokok atau sampah sembarangan dan tidak membakar sampah di lahan terbuka.
“Melihat kondisi hot spot yang belum juga berkurang, kami menghimbau masyarakat agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, mencegah jangan sampai terjadi peristiwa kebakaran hutan dan lahan baik dalam skala kecil maupun besar,” jelas Suratman.
Sementara itu, Kepala Pos Syahbandar Sekupang, P Samosir menyatakan meski jarak pandang berkurang namun belum ada pelayaran yang dibatalkan. Syahbandar sudah menginformasikan ke kapten kapal mengenai kondisi asap tebal.
“Kalau masih 1,5 mil masih bisa. Asap tetap nampak,” tegas dia.
Selain itu, kualitas udara di Kota Batam Kepulauan Riau dalam kategori tidak sehat, berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dipantau pemerintah kota setempat.
“ISPU sudah 170-an,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmaryadi seperti dilaporkan Antara.
Kadar udara dikatakan sehat bila ISPU di bawah 100. Sementara ISPU 100-199 dalam kategori tidak sehat, 200-299 kategori sangat tidak sehat dan di atas 300 kategori berbahaya.
Didi mengatakan Dinkes Batam telah membagi-bagikan masker kepada pengguna jalan di simpang-simpang agar terhindar dari penyakit akibat kabut asap. ***