PEKANBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru mendeteksi 138 titik panas di Propinsi Riau muncul hari ini, mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan.
Ke 138 titik panas ini menyebar di delapan kabupaten di Provinsi Riau. Indragiri Hilir merupakan daerah yang terbanyak menyumbang titik panas, yakni 67 titik. Ada empat kecamatan di Inhil membara akhir pekan ini, yakni Keritang, Gaung Anak Serka, Enok dan Batang Tuaka.
Selanjutnya, Pelalawan masih menjadi salah satu penyumbang titik panas utama di Riau dengan jumlah mencapai 23 titik. Angka itu berkurang dibanding awal pekan ini yang sempat menyentuh angka 60 titik lebih.
Titik panas juga muncul di Bengkalis (4), Rokan Hilir (9), Siak (31), Kuansing (1), Kampar (1), Dumai (2).
Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki, mengatakan titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen sebagai indikasi terjadinya kebakaran itu terpantau melalui citra satelit Terra dan Aqua, Sabtu (3/8/2019) pukul 06.00 WIB.
Selain di Riau, BMKG menyatakan keberadaan titik panas juga terdeteksi di sejumlah provinsi di Pulau Andalas, Sumatera. Di Jambi, BMKG menyebut terdapat 41 titik panas, Lampung 24 titik, Kepulauan Riau 13 titik, Sumatera Selatan delapan dan Sumatera Barat 24 titik.
Sementara itu, dari 138 titik panas di Riau, BMKG menyatakan 93 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Berdasarkan data BMKG pada Sabtu pagi ini, sedikitnya tiga kabupaten diselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya empat kilometer. Diantaranya Pekanbaru, Pelalawan dan Dumai.***