KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Ahli forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Budi Sampurna mengatakan dari hasil CT Scan yang dilakukan oleh tim forensik tidak ditemukan adanya sianida di kepala Wayan Mirna Salihin.
Keterangan ini diberikannya saat sidang keterangan saksi untuk kasus terbunuhnya Mirna setelah menenggak Es Kopi Vietnam.
“Di otak tidak ditemukan kelainan yang mampu dideteksi CT scan,” ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (31/8).
Menurut Budi, sianida biasanya akan berpengaruh pada oksigen kemudian menyerang bagian otak dan jantung.
Otak yang kekurangan oksigen akan menyebabkan kejang-kejang. Begitu juga dengan jantung yang akan berdetak lebih cepat dari biasanya.
Budi menuturkan, untuk dapat mengetahui sianida ini bekerja ke seluruh tubuh harus dihubungkan dari lambung dengan organ tubuh lainnya. Jika dikaitkan maka hubungannya jelas mengapa Mirna alami muntah-muntah.
Namun, Budi menambahkan, penyelidikan juga harus dilihat dari diagnosa kerja dan diagnosa dosis sianida. Bahkan, untuk menemukan sianida yang masuk dalam tubuh Mirna tidak bisa hanya melalui CT Scan.
Namun, saat ditanya oleh hakim anggota apakah sianida menjadi penyebab kematian Mirna, Budi tak langsung menjawab. Ia hanya menjawab tidak dapat memastikan sianida menjadi penyebab utama kematian Mirna.
“Secara teoritis, gejala yang ditemukan sesuai dengan orang yang keracunan sianida,” ucapnya.
Pengacara Jessica Kumala Wongso kembali menanyakan hal yang sama. Ia mengatakan, ingin memastikan penyebab kematian Mirna benar karena sianida. Budi hanya menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama kepada Hakim Anggota.
(CNN INDONESIA.com)