KEPRIPOS.COM (KPC) – Indonesia kekurangan pilot helikoper. Pendidikan pilot sedikit. Oleh sebab itu sekolah pilot helikoper dianggap perlu dan penting.
Managing Director Airfast Indonesia, Arif mengatakan, pendidikan pilot di Tanah Air sedikit. Hanya di STPI Curug dan Genesa Flight Academy.
“Ada 3 kualifikasi pilot dalam menerbangkan helikoper. Yakni terbang high altitude, vertical reference, dan long line. Masih minim sekali pilot helikoper dengan kualifikasi seperti itu di Indonesia,” ujarnya seperti dilansir dari, okezone.com.
Hal lain juga penting yakni para teknis dan load master dengan kualifikasi tinggi. Jumlah tenaga di bidang ini bahka harusnya lebih banyak dari jumlah pilot helikoper.
Dia menjelaskan, selama ini pihak maskapai jika butuh tambahan pilot helikoper, maka pendidikannya dilakukan di luar negeri dengan memgirimkan SDM, terutama untuk kualifikasi tinggi. Sejauh ini untuk kualifikasi seperti itu dipegang SDM asing, militer dan mantan militer.
Masalah ini berkaitan dengan peluang. Sebab itu PT Whitesky Aviation (perusahan jasa helikopter) sudah memasang ancang-ancang membuka sekolah pilot helikoper.
Chief Executive Officer (CEO) WhiteSky Aviation, Denon Prawiraatmadja mengatakan kebutuhan akan pilot helikoper di dalam negeri sangat besar, dan potensinya terus bertumbuh.
Dia mengatakan, pilot heli di dalam negeri didominasi kalangan militer ataupun eks militer. Melihat sisi potensi, bidang helikopter bisa berkembang sebab banyak bidang bisa digarap
Seperti sektor sektor medical check up, kebencanaan, minyak dan gas, pemetaan wilayah, korporasi, serta urban heli untuk kebutuhan private, seperti wisata heli dan sebagainya.
“Di Australia itu ada 2.000 helikopter yang beroperasi, begitu pula Brasil. Sementara di Jawa ada 30, kalau keseluruhan Indonesia baru sekitar 200,” ungkapnya. (bpc)