KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Staf Khusus Deputi III BP Batam, Nasrul Amril mengatakan Indonesia tidak banyak berperan dalam aktivitas lalu lintas kapal di Selat Malaka.
Data yang dibeberkanya, dari 100-200 kapal yang lalu lalang di Selat Malaka per tahunnya, Indonesia hanya berkontribusi sebesar 8 persen dari kapasitas 80-90 juta TEUs. Sedangkan Batam sendiri hanya bisa mencapai 500-600 ribu TEUs.
Nasrul melanjutkan, jika keberadaan Pelabuhan Batuampar bisa dimaksimalkan, sebenarnya Batam bisa mencapai kapasitas hingga 1,5 juta TEUs per tahun dari kapal yang lalu lalang di Selat Malaka. Namun tak dipungkirinya, hal itu kembali lagi pada kesiapan infrastruktur.
“Banyak hal yang terjadi di sini Batam. Untuk menghadapi persaingan global, kita memang perlu menyiapkan infrastruktur,” kata Nasrul saat kunjungan Anggota DPD RI, Djasarmen Purba ke Kantor Pelabuhan Laut BP Batam, Jumat (2/6/2017).
Dikatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk melengkapi fasilitas infrastruktur di Pelabuhan Batuampar. Mulai dari pengadaan crane berteknologi tinggi, pendalaman alur, pengembangan dermaga dan lain sebagainya. (*)