KEPRIPOS.COM (KPC), ANAMBAS – Jatah 2 Mega Watt (MW) pembangkit listrik untuk Anambas dalam program listrik 35.000 MW yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu tak kunjung terealisasi.
“Padahal program itu sudah diluncurkan sejak tahun 2015 lalu. Namun hingga sekarang belum juga teralisasi. Kami akan tagih hal ini ke pusat,” ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris, Jumat (07/04/2017).
Dia menerangkan, jatah 2 MW tersebut telah diplotkan di Pulau Jemaja dan Pulau Palmatak. Sebab, hingga saat ini listrik di Palmatak belum tersuplai 24 jam. Sementara Pulau Jemaja untuk menyuplai di bandara.
“Masyarakat Palmatak sudah mendesak, agar listrik rumah tangga dialiri selama 24 jam. Kita sudah janjikan, agar 1 MW diletakkan di Palmatak. Sedangkan 1 MW lagi diletakkan di Jemaja untuk mendukung pengoperasian Bandara Letung,” jelas bupati.
Dia berharap, masyarakat sabar menunggu program yang dicanangkan Presiden tersebut. “Kita sama-sama menunggu, kita sudah sampaikan kepada masyarakat, kalau listrik 1 MW itu datang, maka dipastikan Palmatak akan dialiri listrik 24 jam,” imbuhnya.
Disinggung mengenai program listrik dari PLN, Haris mengakui, pihaknya mendapat jatah untuk pembangunan jaringan di Mubur, Pulau Bajau, dan Teluk Durian.
“Kita tetap berkoordinasi dengan PLN, agar seluruh desa di Anambas dialiri listrik. Tetapi ini butuh proses dan harus bertahap, tidak mungkin sekaligus semua. Mudah-mudahan lah, pemasangan jaringan di Mubur, Pulau Bnajau dan Teluk Durian segera terealisasi,” ujarnya mengakhiri.
Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Tarempa, masih menunggu keputusan PLN Pusat mengenai realisasi pembangunan jaringan kepada 31 desa yang belum teraliri listrik. Hingga saat ini, dari 54 desa di Kabupaten Kepulauan Anambas, baru 23 desa yang dialiri listrik. (*)