KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Presiden Joko Widodo masih belum memerlukan helikopter AgustaWestland AW101 alias Merlin. Menurut Jokowi, kebutuhan helikopter yang akan digunakan sebagai alat transportasi untuk pejabat penting (VVIP) itu belum sangat mendesak.
“Barang-barang yang belum perlu seperti tadi apa helikopter AgustaWestland saya kira sama. Kita lihat kegunaannya apakah sangat mendesak,” kata Jokowi setelah menyaksikan Latihan Tempur di Posisi Titik Tinjau T.12 Karang Tekok, Baluran, Sidoarjo, Kamis (15/9) dilansir dari Antara.
Menurut presiden Indonesia ketujuh itu, rencana pembelian helikopter buatan Italia-Inggris itu masih dalam kajian di Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga sedang mengkalkulasi kebutuhan akan helikopter AgustaWestland. Helikopter yang harganya kira-kira lebih dari Rp752 miliar itu rencananya akan menggantikan kerja helikopter Super Puma TNI yang usia pakainya kini telah mencapai 25 tahun.
“Kalau komitmen (pembelian) kan bisa diundur. Pesan (helikopter) sekarang bukan harus keluar sekarang, bukan kayak beli barang di toko. Biasanya tunggu sampai 3 sampai 4 tahun. Misalnya tahun ini harus dibayar 30 persen, dibayar 10 persennya dulu. Pembelian-pembelian seperti itu sangat biasa,” katanya.
Selain karena kebutuhan yang tidak mendesak, keputusan Presiden Jokowi tidak membeli helikopter AW101 antipeluru itu karena Pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran.
Penghematan anggaran menurut Presiden Jokowi juga berlaku di bidang pertahanan. Pembelian sejumlah alutsista masih akan terus dipertimbangkan termasuk Helikopter VVIP AgustaWestland yang sebelumnya sudah direncanakan.
“Ini kan ada prioritas dan pemotongan anggaran seperti yang sudah saya keluarkan lewat inpres agar untuk hal-hal yang tidak perlu yang anggarannya yang tidak memberikan efek kepada apapun,” kata Presiden
Presiden pun mencontohkan beberapa pos anggaran yang layak untuk dipangkas di antaranya biaya perjalanan dinas, rapat-rapat, konsinyering, kemudian barang-barang yang belum perlu.
Rencana pembelian helikopter AW101 berawal dari kajian internal TNI Angkatan Udara. Hasil kajian tersebut kemudian diteruskan ke Markas Besar TNI, lalu Kementerian Pertahanan. Hasilnya, pembelian tersebut disetujui. Menurut Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna, helikopter tersebut masuk dalam rencana strategi 2014-2019. Namun saat dilaporkan ke Presiden, Jokowi menolak.
Simulasi Tempur
Kehadiran Jokowi di Situbondo untuk menyaksikan simulasi pertempuran yang dilakukan TNI AL di Posisi Titik Tinjau (T12), Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Karang Tekok.
Presiden didampingi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Simulasi pertempuran itu merupakan rangkaian acara Latihan Tempur Armada Jaya XXXIV/2016. Kemarin, Presiden menyaksikan latihan pertempuran dan pendaratan tank, serta menaiki tank amfibi di Pantai Pendaratan Banongan.
Simulasi pertempuran dilakukan dengan sandi Karkata Yudha yang melibatkan berbagai satuan TNI AL. Di antaranya adalah satuan penyerbu teknis, satuan artileri medan marinir, amfibi marinir, infanteri tank, dan satuan infanteri korp marinir.
Dalam simulasi itu, seluruh satuan tempur memperkuat jajaran resimen artileri korp marinir untuk menguasai daerah sasaran pokok.
Para penembak jitu juga turut serta dalam simulasi perang itu, setelah mereka terlebih dulu mengonfirmasi adanya sasaran pada jarak 600 meter.
Mereka mengandalkan senjata-senjata buatan Inggris dan Amerika Serikat untuk mengintai para amfibi marinir. Jajaran resimen artileri korp marinir menggunakan senjata mortir 81 untuk mengobrak-abrik kubu musuh.
Untuk melumpuhkan musuh juga dilakukan taktik kerja sama dengan infanteri tank sehingga bisa menuju sasaran pokok. Satuan manuver infanteri pun bergerak mendekati sasaran pokok sampai akhirnya sasaran berhasil dikuasai seluruhnya oleh satuan infanteri korp marinir.
Simulasi pertempuran itu diwarnai dengan berbagai dentuman meriam dan tembakan artileri selama sekitar 30 menit. Asap bekas ledakan tak jarang membumbung dari berbagai arah di Puslatpur Karang Tekok.
Presiden mengatakan dalam dua hari terakhir telah dilakukan latihan pertempuran secara menyeluruh di laut dan di darat oleh personel TNI AL.
“Kalau kemarin (14/9), kita lihat pertempuran di laut dan tadi pagi (15/9) kita lihat pendaratan amfibi di pantai juga kita lihat dan ini pertempuran di darat oleh marinir sudah kita lihat, ini tahapan-tahapan bagaimana menguasai sebuah wilayah dan kelihatan,” katanya.
Ia menegaskan latihan-latihan seperti itu akan terus dilakukan secara rutin dalam rangka memperbarui dan memperbaiki persenjataan strategis yang dimiliki TNI.
Presiden setelah acara itu kembali lepas landas melalui Puslatpur 5 Baluran dengan menggunakan helikopter menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, untuk akhirnya kembali ke Jakarta.
(CNN INDONESIA.com)