KEPRIPOS.COM (KPC),BATAM – Bunyi sirine menandai resminya peluncuran fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) untuk Batam dan Bintan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Jumat (3/2/2017) di kawasan industri Batamindo-Mukakuning, Batam.
Untuk Kepri, ada lima kawasan industri yang mendapat fasilitas ini, yakni empat di Batam dan satu di Bintan. Demikian disampaikan perwakilan BKPM RI, Johannes Maruli Tua.
“Ada lima kawasan industri di Kepri yang mendapat fasilitas KLIK. Kawasan industri Batamindo Industrial Park, Bintang Industrial Park II, Kabil Integrated Industrial Estate, West Point Batam Industrial Park, dan Bintan Inti Industrial Park di Bintan,” kata Johannes.
Layanan ini diklaim memberikan kemudahan investasi–perizinan investasi 3 jam. Setelah perusahaan mendapatkan izin investasi atau izin prinsip di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), perusahaan dapat langsung melakukan konstruksi sambil secara paralel mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan (UKL/UPL) dan perizinan pelaksanaan daerah lainnya.
“Kami berharap akan semakin banyak investor yang berinvestasi di Batam dan Bintan dengan adanya fasilitas ini,” ujar dia.
Senada dengan Johannes, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan, KLIK merupakan salah satu terobosan baru yang diberikan pemerintah kepada dunia usaha. Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu berharap kehadiran KLIK dapat mendorong investasi di Kepri lebih berdaya saing. Disamping itu juga dia berharap ada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kepri.
“Salah satu pekerjaan rumah setelah kita membuat terobosan baru, kita juga harus membuat formula atau persaingan baru. Permasalahan investasi ini tergantung masalah eksternal dan internal, politik luar negeri dan pertumbuhan ekonomi,” kata Nurdin.
Tak kalah penting dari itu, Nurdin mengingatkan agar dalam pelaksanaannya kedepan dapat berjalan dengan baik. Kualitas pelayanan harus lebih ditingkatkan. Mengingat yang dibutuhkan investor dalam berinvestasi, yakni pengurusan perizinan yang cepat, aman, nyaman, dan adanya kepastian.
“Bagaimana dalam pelaksanaan, pelayanan harus betul-betul karena ini berhadapan dengan pengguna jasa usaha. Kita harus ikut perkembangan zaman,” ujar dia.
Sulitnya berinvestasi di Indonesia itu, lanjut Nurdin, salah satu faktornya karena terlalu banyak jalur birokrasi. Sekarang dengan KLIK diharapkan dapat memotong birokrasi perizinan yang panjang tersebut.
“Untuk urus satu usaha saja perlu dokumen sampai dua koper. Proses perizinan sampai tahunan. Mental dan karakter ini harus diubah,” kata Nurdin.(**)