Mengenang Sosok Bos Utama Group A Lam, Pengusaha Terkaya Batam, yang Meninggal Dunia

KEPRIPOS.COM, BATAM – Chairman Utama Group, Lim Tiat Lam alias A Lam meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Jumat (16/3/2018) sekitar pukul 22.47 waktu Singapura.

Meninggalnya Chairman Utama Group itu masih meninggalkan kesedihan kepada beberapa kenalan dekatnya di Batam, Kepulauan Riau.

Salah satunya adalah Asmin Patros, anggota DPRD Provinsi Kepri yang sudah mengenal sosok bos Utama Group tersebut selama puluhan tahun.

Ditemui saat melayat kerumah duka marga Tionghoa Batu Batam, tempat didoakannya Lim Tiat Lam, Asmin mengaku mengenal beliau sudah semenjak tahun 1991.

“Saya 1991 kemari, dia sudah ada. Dan dari dulu kita tau kalau sudah bicara toko bangunan, pasti nama dia dulu yang teringat, anaknya teman bermain sepakbola saya,” ungkapnya, Selasa (20/3/2018).

Setahu Asmin, Lam memang memulai usahanya dari toko bangunan, kemudian baru berkembang ke usaha-usaha lain.

“Tapi saya mengenal beliau dengan anak-anaknya itu masih di toko bangunan. Cuma dia toko bangunannya besar, gudangnya juga besar. Gudangnya di Pelita itu,” kata dia.

Asmin bercerita bahwa ia sangat mengagumi Lam yang dia tahu adalah sosok pekerja keras, hingga bisa mencapai kesuksesan.

“Kita nggak tau ni, latar belakang orang tuanya orang kaya apa nggak. Tapi sekarang yang pasti, kalau dibilang istilahnya kekayaan ini keluarga ini luar biasa, semuanya punya. Coba bayangkan, hotel dan sekolah dia ada. Jadi saya mengenal baik orang tua ini, saya mengenal anak-anaknya beberapa orang. Karena saya dulu pernah main bola sama anak-anaknya,” kata dia.

Asmin menilai, Lam adalah sosok orang yang banyak berbuat tapi tidak banyak omong.

“Misalnya maaf ni, dia nyumbang ni, tapi dia nggak mau disebut-sebut gitu lo. Jadi memang kalau membicarakan orang tua ini, memang seperti itulah sosok yang saya kenal,” ujar tokoh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Batam.

Sebelum A Lam meninggal dunia, Asmin mempunyai kesan terakhir bersama dengan Lam yang membuat dia teringat sampai saat ini.

“Saya punya kesan terakhir sama beliua ini, pas ulang tahun Yayasan Halim ya kalau nggak salah. Mungkin belasan hari yang lalu lah, kita di Golden Prawn itu. Beliau ini dinobatkan sebagai ketua dewan keselamatan selamanya. Dinobatkan di situ, dibacakan. Dan jarang-jarang dia mau hadir, orang ini nggak mau tampil biasanya dia ni. Saya ketemu dia di situ, duduk satu meja saya sama beliau. Saya terkejut, ini orang tua jarang-jarang mau datang,” ujarnya.

Asmin lebih mengenal Lim Tiat Lam dengan nama Alam, yang menurut dia itu adalah nama yang sesuai dengan karirnya.

“Dia lebih dikenal namanya Alam, jadi kita nggak tau nih apakah orangtuanya ngasih nama ke beliau ini apakah sudah memikirkan Tiat Lam. Jadi Tiat Lam itu ada unsur besi di situ, dan dia kan memang buka toko bangunan,” ungkapnya.

Selain itu A Lam juga memiliki sejumlah usaha di bidang perhotelan, sekolah, dan lainnya. A Lam diperkirakan juga termasuk orang terkaya di Batam. “Kalau dia mau atau keluarga mau, tunda dulu kematian mungkin mau bayar ratusan miliar, tapi kan tidak bisa,” ujarnya.

Selamat jalan Pak A Lam…

(*)

Leave a Reply