KEPRIPOS.COM (KPC), TANJUNGPINANG – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto yang direkomendasikan ke Mendagri supaya segera dilantik, mendadak menjadi kader PDI Perjuangan.
Hal ini membuat berang Partai Demokrat, sebagai satu dari lima partai pengusung HM Sani (almarhum)-Nurdin Basirun pada Pilkada Kepulauan Riau tahun 2015.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Kepri Husnizar Hood, di Tanjungpinang mengatakan sikap politik Isdianto tersebut tidak etis, karena masuk partai yang berbeda haluan pada Pilkada Kepri 2015.
“Isdianto direkomendasikan sebagai cawagub oleh lima partai yang memenangkan Pilkada Kepri 2015, kemudian ketahuan ikut dalam acara PDIP dengan mengenakan pakaian seragam merah, sama seperti pengurus lainnya,” ujarnya, Selasa (19/12).
Husnizar mengemukakan foto Isdianto mengikuti acara PDIP itu beredar luas bersamaan dengan surat rahasia dari Ketua Panitia Khusus Pemilihan Wagub Kepri Surya Makmur Nasution yang menolak proses pemilihan wagub karena melanggar undang-undang dan Peraturan DPRD Kepri Nomor 2/2017 tentang Tata Cara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.
Husnizar mengatakan Isdianto kini sibuk mengklarifikasi kehadirannya dalam acara akbar yang diselenggarakan PDIP baru-baru ini. Apapun yang disampaikan Isdianto tersebut diterima DPD Partai Demokrat Kepri, namun tidak mengubah sikap pengurus wilayah untuk melaporkannya kepada pengurus pusat.
Ia sudah menjelaskan kepada Isdianto apapun bentuk klarifikasi tersebut tidak akan mempengaruhi keputusan DPP Demokrat.
“Saya sudah sampaikan kepada Isdianto bahwa kami ini pengurus daerah, tidak akan mampu mempengaruhi keputusan pusat. Kita sama-sama lihat saja apa reaksi pengurus pusat,” tegasnya.
Ia mengatakan Isdianto memiliki hak untuk memilih partai yang disukainya. Namun Isdianto memutuskannya dalam waktu yang tidak tepat.
Saat ini, kata dia, hasil rapat paripurna DPRD Kepri yang memutuskan Isdianto sebagai wagub secara aklamasi baru diusulkan kepada Presiden RI dan Mendagri. Artinya, status Isdianto belum jelas sebagai wagub. (*)