KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Torehan satu medali emas yang disumbangkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari Olimpiade Rio De Janeiro, dan menjadi satu-satunya cabang yang menyumbangkan emas, tak membuat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) puas.
“Secara jujur, bisa dikatakan hasil yang diperoleh memang belum seperti diharapkan. Karena kami menargetkan untuk mendapatkan dua medali, tapi hasilnya satu medali. Walaupun medali itu emas, ya,” kata Wasekjen PBSI, Achmad Budiharto, kepada para wartawan di Kemenpora, Senin (22/8) sore.
“Medali emas itu pun patut kami syukuri. Tapi kalau kami jujur, ada beberapa sektor yang seharusnya bisa diharapkan lebih baik, tapi belum bisa memenuhi harapan.”
Budi mengambil contoh pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Ia berpikir seharusnya satu medali lagi bisa didapat melalui Ahsan/Hendra.
“Kami berharap ganda putra bisa memberikan hasil baik. Tapi walaupun sudah memiliki persiapan mental, fisik, teknik yang baik, mereka terlalu bersemangat dan akhirnya keluar. Tapi itulah misteri olimpiade.”
“Demikian juga dengan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Itulah salah satu yang menjadi catatan kami,” katanya.
Walau begitu, Budi mengaku performa para atlet bulutangkis di Olimpiade tidak membuat PBSI berkecil hati. Mendatang ia mengatakan PBSi akan segera fokus menyiapkan kekuatan untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Ia pun semakin percaya diri untuk menyiapkan segala sesuatunya lantaran pemerintah sudah berkomitmen untuk memprioritaskan cabang-cabang yang punya peluang merebut medali.
“Itu yang kita harapkan lebih dahulu sebetulnya. Mudah-mudahan dengan dukungan pemerintah, kita bisa lebih maju lagi,” ucap Budi.
“Kuncinya adalah pembinaan dasar dan regenerasi. Dan juga harus secara cerdik memilih turnamen yang memberikan prospek para atlet Indonesia mendapat poin, serta pengalaman tanding itu penting. Tapi itu semua kan ada ongkosnya,” ucapnya menambahkan.
Indonesia pulang dari Olimpiade Rio De Janeiro dengan satu emas dan dua perak dari cabang angkat besi. Torehan tiga medali itu membuat Indonesia berada di peringkat 45 klasemen akhir.
(CNN INDONESIA.com)