KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochammad Basoeki Hadimoeljono mengatakan, Kepri termasuk bagian program sejuta rumah pemerintah. Namun hal itu akan sulit direalisasikan di Batam. Hal itu karena harga rumah di Batam terlalu mahal.
“Pengembang di Batam cenderung lebih fokus kepada pembangunan rumah menengah atas. Sehingga sulit merealisasikan rumah murah di Batam,” ujar Basoeki usai meletakkan batu pertama pembangunan Asrama Mahasiswa di Batam, Jumat (05/05/2017).
Dia menyebutkan, pihak developer lebih suka mengembangkan rumah menengah ke atas karena kesulitan mendapatkan lahan, terutama di pulau utama.
Harga sewa lahan di pulau utama juga terus naik, sehingga pengusaha kesulitan untuk menjual rumah murah dengan harga yang ditetapkan pemerintah. “Lahan menjadi kendala tersendiri, sehingga harganya akan dikaji lagi,” kata menteri.
Menurut dia, program rumah murah di Batam lebih tepat dengan model rumah susun, untuk menyiasati kendala lahan.
Saat ini, pemerintah tengah membangun dua menara rumah susun di Batam, dan rencananya tahun ini dibangun tiga menara lagi.
Menteri mengingatkan dalam program sejuta rumah murah, pemerintah menawarkan Fasilitas Likuidasi Penyediaan perumahan (FLPP). Warga dengan gaji antara Rp4 juta sampai Rp7 juta bisa menikmati fasilitas tersebut.
Warga bisa membeli rumah dari BTN dengan uang muka hanya 1 persen. “Pemerintah juga memberikan bantuan uang tunai Rp 4 juta untuk membantu membayar uang muka dan administrasi lainnya,” kata dia. (*)