Perekonomian New York Tercatat Merosot Akhir Tahun

KEPRIPOS.COM (KPC),NEW YORK – Saham-saham di Amerika Serikat (AS) tercatat merosot di akhir perdagangan terakhir tahun ini. Saham Apple dan saham sektor teknologi lainnya menjadi pemicu pelemahan tiga indeks utama tersebut.

Namun demikian, ketiga indeks utama ini masih membukukan keuntungan yang solid pada 2016. Pada perdagangan yang tenang menjelang hari libur, indeks S & P 500 turun untuk sesi ketiga berturut-turut.

Kinerja indeks meraup keuntungan tahunan sebesar 9,5 %. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 13,4 % sepanjang 2016, bahkan sempat mencatat penurunan mingguan pertama sejak pemilu AS pada 8 November.

Saham-saham pun terhenti pada pekan ini setelah sempat terangkat sentimen pemilihan presiden Donald Trump. Investor bertaruh Trump akan memotong pajak dan memperkenalkan stimulus ekonomi baru.

Reuters melansir,indeks Dow Jones Industrial Average DJI turun 57,18 poin atau 0,29 %ke 19.762,6, S & P 500 kehilangan 10,43 poin atau 0,46 % menjadi 2.238,83, serta Nasdaq Composite melemah 48,97 poin atau 0,9 % menjadi 5.383,12.

Sekitar 5,6 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama 20 sesi terakhir yang tercatat sebesar 6,8 miliar lembar saham.

Investor mewaspadai bahwa pasar bisa tampil prima untuk memulai 2017, setelah indeks S & P 500 membukukan kenaikan yang kuat dan mengejutkan.

Indeks Dow Jones tercatat naik sekitar delapan persen sejak pemilu AS. “Sudah cukup rally, jadi tidak terkejut melihat beberapa profit taking,” kata Kepala Investasi Solaris Asset Management Tim Ghriskey.

Saham Apple turun 0,8 % setelah melaporkan perusahaan akan memangkas produksi iPhone. Saham pemasok Apple, seperti Cirrus Logic dan Qualcomm juga melemah.

Sektor teknologi menjadi yang berkinerja terburuk dan menyeret indeks S & P jatuh Satu persen. Beberapa saham teknologi besar seperti Microsoft dan Alphabet juga merosot lebih dari satu persen. (**)

Leave a Reply