Peringatan Dini BMKG: 4 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang

KEPRIPOS  – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.

Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk hari ini, Rabu (24/2/2021).

Melalui laman resminya, BMKG memprediksi 4 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Ilustrasi seseorang memakai payung di tengah hujan. BMKG: Curah Hujan di Awal Tahun Masih Signifikan, Hujan Petir hingga Cuaca Ekstrem.

Besok akan terjadi daerah Pusat Tekanan Rendah (LPA) yang terpantau di perairan Selatan NTT yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di perairan selatan Jawa Timur-NTB, di NTT bag Barat dan Timur.

Kondisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Sirkulasi siklonik juga terpantau di perairan Barat Aceh yang membentuk konvergensi memanjang di Aceh bagian Barat.

Kemudian garis konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Sumatera Selatan, diperairan Barat Daya Lampung, di Kalimantan Barat bag Utara, di Kalimantan Utara, di Sulawesi Tengah bag Utara, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tenggara, di laut Maluku, di Maluku dan di Papua.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

1. Bengkulu

2. Lampung

3. Banten

4. Jawa Barat

5. DKI Jakarta

6. Jawa Tengah

7. Yogyakarta

8. Jawa Timur

9. Bali

10. Nusa Tenggara Barat

11. Nusa Tenggara Timur

12. Kalimantan Timur

13. Kalimantan Selatan

14. Gorontalo

15. Sulawesi Tengah

16. Sulawesi Tenggara

17. Papua Barat

18. Papua

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :

1. Sumatera Barat

2. Jambi

3. Sumatera Selatan

4. Kalimantan Tengah

Wilayah Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 – 4.0 m)

Selat Bali bagian selatan

Selat Badung

Selat Lombok bagian selatan

Samudera Hindia selatan Bali

Laut Sumbawa

Selat Alas bagian selatan

Samudera Hindia selatan NTB

Perairan Sukabumi – Cianjur

Perairan Garut – Pangandaran

Samudera Hindia selatan Jawa Barat

Perairan Cilacap

Perairan Kebumen – Purworejo

Perairan Yogyakarta

Samudera Hindia selatan Jawa Tengah

Laut Jawa bagian tengah

Perairan utara Siberut

Perairan barat Pagai

Perairan barat Sipora

Perairan barat Siberut

Samudera Hindia barat Mentawai

Perairan Bengkulu

Perairan timur Enggano

Samudera Hindia barat Bengkulu

Selat Sunda bagian selatan

Perairan selatan Banten

Samudera Hindia selatan Banten

Perairan Kalimantan Tengah bagian timur

Laut Jawa bagian utara Bawean

Laut Jawa bagian selatan Bawean

Laut Jawa bagian barat Masalembo

Laut Jawa bagian timur Masalembo

Perairan Tuban – Lamongan

Perairan utara Madura

Perairan Sapudi

Perairan Kangean

Selat Makassar bagian selatan

Perairan barat Selayar

Perairan Sabalana

Laut Flores bagian barat

Samudera Hindia barat Nias

Perairan barat Lampung

Selat Sunda bagian barat

Samudera Hindia barat Lampung

Wilayah Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 m)

Perairan selatan Jawa Timur

Samudera Hindia selatan Jawa Timur

Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :

Laut Jawa

Perairan Jawa bagian utara dan Selatan

Perairan Selatan Bali dan Lombok

Selat Makassar

Luat Bali dan Laut Sumbawa

Perairan Sulawesi Tenggara

Laut Flores dan Laut Banda

Teluk Tomini

Perairan Kalimantan timur

Perairan utara Sulawesi utara

Laut Maluku bagian selatan

Laut Seram bagian barat

Perairan utara Papua

Teluk Cendrawasih

Perairan Yos Sudarso – Merauke

Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.

Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 6 – 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur – Tenggara dengan kecepatan 6 – 20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Saran keselamatan pelayaran :

Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)

Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)

Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)

Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.(tribunnews.com)

Leave a Reply