KEPRIPOS.COM (KPC), LINGGA – Data Kementerian Perhubungan menyebutkan, terdapat 1.200 lebih pilot yang sudah menyelesaikan sekolah penerbangan, saat ini sedang menganggur. Kendati demikian, pilot lokal ini justru enggan menerbangi pesawat perintis.
Hal itu disampaikan Chrystine Safety and Quality Manager PT Asi Pudjiastuti Aviation ditemui di sela-sela peresmian penerbangan pesawat baru Sussy Air LET 410 di Bandara Dabo, Rabu (11/10/2017).
Dia mengatakan, ketika Sussy Air membuka pendaftaran penerimaan pilot di beberapa sekolah penerbangan Tanah Air, peminat pilot dari sekolah penerbangan Indonesia sangat kecil sekali. Sementara pendaftar dari luar negeri perbandingannya bisa berlipat ganda dibandingkan pelamar pilot dari Indonesia.
Selain itu salah satu faktor yang menjadi minimnya pilot Indonesia bekerja di perusahaan lokal seperti Sussy Air karena rendahnya kompetensi yang dimiliki oleh pilot asal Indonesia.
“Yang melamar pilot dari luar negeri ada 4.000 ribu pilot, yang lokal berkisar hanya dua ratusan orang. Nah yang dua ratus ini kompetensinya juga rendah,” sebut Cristin.
Meskipun demikian, menurutnya PT ASI Pudjiastuti Aviation memberikan peluang kepada putra daerah untuk berkiprah di perusahaan penerbangan milik Menteri Kelautan ini. Karena Sussy Air memiliki 50 pesawat perintis melayani penerbangan beberapa daerah pelosok di Indonesia. (*)