KEPRIPOS.COM (KPC) – Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, saat ini Grab telah memiliki tiga tempat untuk pusat research and development (R&D). Tiga tempat itu bukan berada di Indonesia, melainkan di Seattle (AS), Beijing (China), dan Singapura. Dipilihnya tiga tempat itu sebagai R&D, lantaran ekosistem di sana sudah terbentuk.
“Ini karena semata-mata ekosistem startup dan lain sebagainya di sana sudah terbentuk. Meskipun awalnya Grab mulai di Malaysia, namun melihat ekosistem yang sudah terbentuk di Singapura, akhirnya dipilih Singapura sebagai salah satu tempat R&D sekaligus Headquarter kami,” ungkap Ridzki saat menjadi pembicara pada acara Virtus Showcase 2016 di Jakarta, Selasa (16/08).
Lantas, kapan Grab akan menaruh tempat R&D di Indonesia? Dijelaskan Ridzki, Indonesia memiliki pasar yang besar untuk layanan ride sharing seperti Grab. Namun perlu diakui, ekosistem di negeri ini belum terbentuk.
“Market itu ada di Indonesia. Hanya saja, ekosistemnya masih sangat jauh dirasakan,” terangnya.
Pria yang pernah berkecimpung di industri telekomunikasi ini pun tidak menjawab secara gamblang, apakah Grab juga akan menaruh pusat R&D di Indonesia manakala suatu saat ekosistem untuk layanannya sudah terbentuk.
“Mungkin bisa dipertimbangkan nanti,” jelas lulusan State University of New York ini.
Selain itu, Ridzki juga mengungkapkan salah satu alasan mengapa Grab menentukan tiga tempat itu sebagai pusat R&D.
“Salah satu alasan kenapa kita bikin R&D di sana itu juga untuk melindungi data pelanggan. Hingga saat ini kita tidak pernah mengalami masalah dengan data pelanggan yang bocor,” tuturnya.
(MERDEKA.com)