KEPRIPOS.COM (KPC), BATAM – Pihak Pertamina Kepulauan Riau mengklaim keberadaan elpiji 3 Kg normal dan stabil di pasaran. Hal itu karena adanya penambahan pasokan sebanyak lima persen.
“Untuk antisipasi paska-Lebaran, alokasi harian di wilayah Kepri bulan Juli itu sebesar149 MT. Kalau normalnya 140 MT. Distribusi gas 3 kg inikan sudah ada HET juga dari pemda. Selain itu, elpiji sekarang juga sudah banyak varian untuk rumah tangga, dari 3 kg, 5,5 kg dan 12 kg. Sehingga kecil kemungkinan mempengaruhi inflasi,” ujar Sales Executive Elpiji Pertamina Kepri, Andri Setyawan, Senin (17/07/2017).
Dia mengatakan, selama Lebaran kebutuhan gas 3 kg masyarakat tidak menunjukkan perubahan.
Realisasi pemakaian gas 3 kg pada Ramadan lalu sebesar 3.630 MT atau 93 persen dari kuota yang diberikan kepada agen-agen elpiji. Realisasi tersebut sama dengan realisasi bulanan sebesar 3.600 MT atau 3.600 MT x 1000/3 = 1.200.000 tabung.
“Bulan Ramadan kemarin ternyata karakteristik Kepri normal seperti bulan biasa tidak naik atau turun drastis kebutuhan elpiji,” ujar Andri Setyawan.
Meski Bank Indonesia merilis antisipasi kenaikan inflasi akibat stok elpiji di pasaran, Andri menyebutkan bahwa saat ini stok elpiji di masyarakat masih stabil.
“Kalau secara global, stok LPG stabil. Kemarin Lebaran itu ada penambahan sifatnya antisipasi melonjak kebutuhan. Tapi ternyata pemakaian masyarakat sama seperti bulan sebelumnya,” kata dia.
Ia menjelaskan, bahwa pemenuhan stok elpiji biasanya menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Walaupun diakuinya, setelah Idul Fitri atau bulan Juli ini ada penambahan lagi sebesar lima persen dari realisasi bulanan normal. (*)