KEPRIPOS.COM (KPC), KENDARI – Laode Nasuha alias Faisal memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Pria berusia 49 tahun tersebut diduga sengaja membakar kediaman hingga menghanguskan tubuhnya pada Senin (12/9) lalu sekitar pukul 22.00 Wita.
Kapolsek Baruga, AKP I Ketut Arya Wijanarka menceritakan kronologi peristiwa memilukan di jalan Jati Raya, Kelurahan Wawowanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sultra, itu.
Faisal yang diketahui mengidap penyakit stroke sejak tahun 2010 lalu, sempat bertengkar dengan istrinya bernama Norma(39).
Korban yang dulunya bekerja sebagai tukang ojek lalu mengusir anak dan istrinya itu keluar dari kediaman mereka.
“Selama korban menderita sakit stroke, istrinya harus menjadi tulang punggung keluarga dan menjual nasi kuning di sekolah dekat kompleks rumah mereka,” cerita Kapolsek, seperti diberitakan Kendari Post (Jawa Pos Group).
Saat pertengkaran hebat itu terjadi, Norma bersama empat anaknya tidak mau meninggalkan rumah, karena kasihan dengan Faisal yang sedang sakit.
Namun karena korban mengancam akan membakar rumah, maka sang istri dan anaknya lalu pergi dan menginap di kediaman kerabatnya di Abeli.
“Setelah berhasil mengusir istrinya pukul 14.00 Wita, korban tidak pernah lagi keluar dari rumah. Dan malam hari salah satu warga melihat ada kobaran api dari arah dapur rumah. Masyarakat yang melihat kobaran api tersebut langsung melakukan penyelamatan, namun dengan cepat korban mengunci rumahnya. Tetangga yang akan menolong tidak dapat berbuat apa-apa dan api dengan cepat membakar rumah yang terbuat dari papan itu,” paparnya.
Api berhasil dijinakkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran datang. Sayangnya nyawa Faisal tak dapat diselamatkan lagi.
“Kami telah melakukan oleh TKP dan menemukan pemilik rumah tewas hangus terbakar. Hasil penyelidikan sementara dari keterangan warga sekitar, modus bunuh diri korban karena depresi dengan penyakit yang diderita. Padahal dari keterangan istrinya, Faisal sedang menjalani proses terapi penyembuhan strokenya,” tutupnya.
Di tempat terpisah, Kaur Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara, Bripka Rudi Usman menjelaskan, korban tewas dengan kondisi luka bakar 100 persen di tubuh.
Setelah divisum, jasad korban telah diserahkan kembali kekeluarganya untuk dimakamkan.
(JPNN.com)