7.000 RT Menunggu Aliran PDAM

Seputar Kepri199 Views

KEPRIPOS-COM-Direktur PDAM Tirta Kepri, Mamat mengatakan sampai saat ini, ada 7.000 Rumah Tangga (RT) di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) penyambungan baru. Menurut Mamat, pihaknya belum dapat merealisasikan hal itu, sebelum adanya tambahan sumber air baku yang baru. Karena kapasitas air baku yang tersedia sekarang belum cukup memenuhi memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan.

“Adapun jumlah waiting list PDAM sampai saat ini pada angka 7.000 atau sekitar 39 persen dari 17.900 jumlah pelanggan PDAM Tirta Kepri saat ini. Terealisasinya sambungan baru ini, kemungkin besar menunggu tambahan sumber air dari Waduk Kawal, Bintan yang diperkirakan pada 2021 mendatang,” ujar Mamat, kemarin di Tanjungpinang. Mantan Kepala Cabang PDAM Tanjunguban tersebut mengungkapkan, fakta yang terjadi sekarang ini adalah kapasitas produksi yang ada di Sei Pulai dan Gesek juga belum mampu untuk memberikan pelayanan yang prima kepada RT yang sudah masuk dalam daftar pelanggan. Menurutnya, bagi RT yang tidak mendapatkan pelayanan melalui jalur distribusi pipa, pihaknya berupa melakukan distribusi melalui mobil tangki.

“Kita sebenarnya masuk dalam ketegori krisis air baku. Karena pelayanan yang diberikan melalui sistem giliran. Artinya air tidak mengalir setiap hari kerumah-rumah warga. Terbatasnya persediaan sumber air, ini juga yang menjadi pertimbangan bagi kami belum bisa memenuhi permintaan penambahan sambungan baru. Tahun depan Pemprov mewacanakan konekting Waduk Kawal dan Gesek. Semoga tambahan 400 liter perdetik tersebut bisa menjawab keluhan masyarakat. Meskipun belum mengatasi defisit air baku untuk jangka panjang,” jelas Mamat.

Sementara itu, Legislator DPRD Kepri, Rudy Chua mengatakan, penyebab berkurangnya debit air Waduk Sei Gesek dan Sei Pulai adalah rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS). Karena banyaknya pemukiman dan usaha yang sudah menutupi kawasan DAS tersebut. Rudy berharap, persoalan ini menjadi atensi serius pemerintah daerah. Menurut politisi Partai Hanura itu, DAS yang menjadi sumber air jangan sampai dirusak. Tentu ini menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah untuk sama-sama mengawasi.

“Pembangunan instalisasi pipa dari Kawal ke Gesek harus disegerakan. Sehingga hal itu bisa menjawab kebutuhan masyarakat tentang air bersih. Kami akan memberikan perhatian tentunya pada penyusunan APBD 2020 nanti, jangan sampai persoalan ini dibiarkan oleh Pemprov Kepri,” ujar Rudy Chua.

Belum lama ini, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) IV, Ismail mengatakan, berdasarkan analisasi neraca air baku oleh BWS Sumatera IV, pada 2016 lalu defisit air di Pulau Bintan adalah 211 liter perdetik. Apabila tidak ada embung atau waduk yang segera dibangun, maka pada 2020 mendatang defisit air baku di Pulau Bintan mencapai pada angka 948 liter perdetik. Menurutnya, salah satu pilihan strategis adalah mewujudkan pembangunan Estuaridam Busung, Bintan.

Editor Roy

Leave a Reply