BATAM – Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, segera membersihkan Pasar Induk Jodoh dari pedagang dan sampah yang berserakan, untuk dirombak.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan, pihaknya akan segera membersihkan Pasar Induk Jodoh dari pedagang dan sampah yang berserakan. Selanjutnya pasar itu akan segera dirombak sehingga lebih tertata dan bagus.
Dia menegaskan, meski belum mengantongi surat serah terima aset dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, namun upaya pembersihan akan dimulai.
Rudi menjelaskan, Kepala BP KPBPB Batam Lukita Dinarsyah Tuwo sudah mengirim surat ke Kementerian Keuangan untuk pemindahan aset Pasar Induk Jodoh. Namun, belum mendapatkan respons dari kementerian.
“Saya minta ada surat dari Kepala BP agar bisa digunakan, dan sudah dia tandatangani. Surat itu, untuk memindahkan dan membersihkan Pasar Induk Jodoh, belum untuk membangun kembali,” kata Rudi, Senin (8/1).
Menurut dia, terlalu lama bila pembersihan Pasar Induk Jodoh harus menunggu restu dari Kementerian Keuangan. Dan legalitasnya cukup dengan surat dari Kepala BP KPBPB Batam. “Karena kami kerja mau cepat seperti instruksi Pak Presiden Jokowi,” kata walikota.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan pemkot, saat ini terdapat 85 orang pedagang di kios-kios Pasar Induk Jodoh. Semuanya akan dipindahkan sementara ke tempat lain. Sayang Rudi belum memastikan lokasi pemindahan pedagang. “Pindahkan ke mana saja,” imbuhnya.
Setelah pemkot mengantongi surat serah terima aset Pasar Induk Jodoh dari Kementerian Keuangan, pemkot akan merombaknya dan membangun baru. Rencananya pasar yang baru terdiri dari 4 hingga lima lantai dan mampu menampung ribuan pedagang.
Seluruh pedagang pasar Tos 3.000 akan dipindahkan ke pasar induk yang baru. “Jumlah kios tergantung jumlah pedagang di Jodoh. Nanti seperti Pasar Klewer, pedagang basah di lantai bawah,” jelas walikota. (*)