PEKANBARU – Pergerakan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang masuk ke Desa Bongkal Malang di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, terus dipantau Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Gajah-gajah ini berkeliaran di kebun warga karena kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda habitat mereka di Taman Nasional Tesso Nilo.
Menurut Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andi Hansen Siregar, BKSDA bekerja sama dengan Yayasan Taman Nasional TessoNilo (TNTN) untuk memantau pergerakan gajah-gajah tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan informasi dari masyarakat, ditemukan dua gajah sumatera yang berkeliaran di kebun warga. Hasil identifikasi awal menunjukkan satu dari dua gajah itu jantan dan sudah dewasa. Gajah ini juga merusak kebun kelapa sawit warga.
“Dari tanda-tanda sekunder yang ditemukan, antara lain jejak dan kotorannya, diperkirakan sudah ada sejak dua hari yang lalu,” ujar Hansen.
Selain di Bongkal Malang, kawanan gajah juga ditemukan berkeliaran di wilayah Kecamatan Cirenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Tim BBKSDAsudah menindaklanjuti laporan dari warga tersebut dengan memeriksa lokasi, namun baru bisa menemukan dua gajah di sana.
Menurut Hansen, gajah-gajah yang kini berkeliaran di kebun warga merupakan bagian dari satu kawanan. Satwa-satwa bes, kemungki ini keluar dari habitat dan berkeliaran di perkebunan warga untuk mencari makan, karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda tempat hidup mereka.
Pada pertengahan Juni 2019, gajah liar dari TNTN juga keluar dari habitatdan berkeliaran di kebun warga di Kecamatan Peranap dan Kelayang, IndragiriHulu. Tim BBKSDA Riau dengan bantuanWWF saat itu langsung menggiring gajah-gajah itu masuk lagi ke habitatnya.**