KEPRIPOS.COM (KPC), BINTAN – Gurun Telaga Biru di Desa Busung, Kecamatan Sri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, menjadi objek wisata baru bagi masyarakat sekitar. Bahkan wisatawan luar pulau itu.
Dulunya, telaga itu merupakan bekas pertambangan pasir. Ruas pasir membentuk secara alami seperti membawa mata berada di gurun pasir.
Ditambah lagi dengan kubangan bekas pencucian pasir, membentuk danau dengan air berwarna biru kehijauan seakan membawa mata adem dan ingin bersantai di gazebo yang telah disediakan pengelola Gurun Telaga Biru ini.
Razali (44) Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Desa Busung yang mengelola Gurun Telaga Biru bersama 20 penduduk Busung lainnya berusaha untuk memberdayakan eks tambang pasir tersebut, guna menambah penghasilan.
“Dulunya tempat ini bekas pertambangan pasir yang di kelola PT. Persada berhenti pada tahun 2013 dan diserahkan kepada PT. BMW, dan akses jalan kami buka untuk masyarakat berawalkan dari pemikiran bersama,” kata Razali, di Bintan.
Niat Razali menyulap eks tambang pasir menjadi tempat wisata yang sering dikunjungi para wisatawan ini terlaksanakan, terbukti banyaknya pengunkung yang datang ketempat ini bersama keluarga, teman dan rekanan menghabiskan waktu untuk berliburan, terlebih ketika akhir pekan.
Di Gurun Telaga Biru tersebut terdapat 5 danau dengan air berwarna biru, di tempat ini disediakan juga gazebo, payung dan jajanan rumahan seperti buah buah segar dan makanan ringan.
Di setiap ruas berjarak antara gelombang pasir tersebut, pengelola meletakkan gambar binatang menyerupai aslinya, semisal Jerapah, Unta, Gorila dan lainnya, jadi ketika anda berdiri berpapasan seolah-olah sedang memegang bentuk aslinya di gurun pasir.
Gurun Telaga Biru juga menyediakan cendra mata berupa baju bertuliskan telaga biru sebagai buah tangan anda ketika berkunjung, dengan harga Rp50 ribu per helainya. “Kalau sewa gazebo atau pondok Rp50 ribu, kalau sewa payung Rp5 ribu,” kata Razali.
Gurun Telaga Biru dengan luas mencapai 50 hektar persegi tersebut juga terdapat danau biru, Disana ada satu sampan yang dibuat Razali untuk mengelilingi danau. “Satu jam Rp50 ribu, bisa putar putar danau,” ujarnya.
Pengembangan wisata baru di Kabupaten Bintan ini masih bekerjasama dengam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Busung.
Untuk masuk ke tempat wisata ini, anda cukup merogoh kocek Rp2.000 per sepeda motor. Jika menggunakan mobil cukup membayar Rp5.000, sementara Bus dikenakan Rp20.000 per unit.
“Dari uang masuk, kami kelompok usaha dapat 5 persen, itu digunakan untuk perbaikan akses jalan masuk ke tempat ini,” kata Razali.
Razali berharap pemerintah daerah dapat membantu memasarkan tempat wisata Gurun Telaga Biru yang masih minim dukungan sarana dan prasarana.
Bupati Kabupaten Bintan, Apri Sujadi mendukung usaha masyarakat busung untuk mengelola eks tambang pasir tersebut menjadi tempat wisata baru lagi di Kabupaten Bintan.
“Pemkab Bintan sangat mendukung sekali masyarakat kreatif mengelola dan memberdayakan destinasi wisata baru ya, baik itu nanti bersama BUMD maupun dari kelompok usahanya,” ungkapnya. (*)